Mohon tunggu...
Jonina
Jonina Mohon Tunggu... Wiraswasta - Murid

Selamat membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menjaga Integrasi, Menolak Gerakan Separatis

9 September 2024   20:54 Diperbarui: 9 September 2024   21:01 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ancaman terbesar dari keamanan nasional kita bukan serangan dari luar, tapi disintegrasi bangsa"

Perbedaan-perbedaan tersebut merupakan keunggulan dan kekuatan dari negara kami, tetapi hal itu juga dapat menjadi batu sandungan bagi kami. Dengan banyaknya perbedaan, semakin banyak juga potensi terjadinya konflik, bahkan hingga gerakan separatis. Maka dari itu, pemahaman mengenai konsep integrasi itu harus dipahami karena integrasi memainkan peran penting dalam memastikan bahwa perbedaan-perbedaan ini tidak menjadi penghalang, tetapi justru memperkaya kehidupan bersama. 

Jadi, apa itu integrasi? Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), integrasi merupakan suatu bentuk pembauran yang menciptakan kondisi utuh dan bulat. Hakikat integrasi adalah membentuk sebuah kesatuan dari keberagaman, tetapi tidak menghilangkan ciri khas masing-masing keberagaman tersebut. Meskipun Indonesia kaya akan keberagaman, integrasi bertujuan untuk menyatukan setiap elemen-elemen tersebut dalam harmoni, tanpa menghapus identitas dari setiap kelompok.

Seperti semboyan negara kita, Bhinneka Tunggal Ika, yang memiliki arti berbeda-beda tetapi tetap satu. Seperti sila ketiga dari Pancasila, yang berbunyi "Persatuan Indonesia." Sebenarnya, mudah untuk menerapkan integrasi. Contohnya adalah kegiatan gotong royong, atau kegiatan multikultural seperti kegiatan "ASEAN" yang dilakukan siswa Sekolah Dian Harapan Lippo Cikarang saat Sekolah Dasar. 

Integrasi nasional dapat dilihat dari dua dimensi yaitu dimensi vertikal dan dimensi horizontal. Dimensi vertikal berkaitan dengan usaha untuk menyatukan persepsi, keinginan, dan harapan antara pemerintah dan rakyat. Sedangkan dimensi horizontal berhubungan dengan upaya membangun persatuan di tengah perbedaan yang ada dalam masyarakat, termasuk perbedaan wilayah, suku, agama, budaya, dan lainnya.

Disintegrasi merupakan kebalikan dari integrasi. Disintegrasi adalah keadaan tidak bersatu padu yang menyebabkan hilangnya keutuhan atau persatuan dan dapat menyebabkan perpecahan. Penyebab disintegrasi adalah kurangnya toleransi, kurangnya pemahaman tentang keberagaman, kurangnya pemahaman tentang integrasi, dan adanya ketimpangan sosial atau ekonomi. 

Semua faktor-faktor tersebut telah mengakibatkan ketidakpuasan di kalangan beberapa kelompok, yang sering kali diekspresikan melalui berbagai bentuk pemberontakan. Pemberontakan sudah berlangsung sejak awal kemerdekaan, dengan contoh-contoh terkenal seperti pemberontakan DI/TII, PKI Madiun tahun 1948, APRA, RMS, dan lainnya. Salah satunya adalah Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia atau dikenal sebagai DI/TII. DI/TII berlangsung di beberapa wilayah yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Aceh.

 Pemberontakan ini didorong oleh ketidakpuasan terhadap pemerintah pusat dan ketidakmampuan untuk menyesuaikan kebijakan dengan kebutuhan serta harapan daerah. Konflik ini mencerminkan ketidakstabilan yang lebih luas dalam periode awal kemerdekaan Indonesia, menunjukkan tantangan besar dalam menyatukan bangsa yang beragam dan membangun konsensus nasional di tengah perbedaan yang mendalam.

Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) memiliki tujuan utama untuk mendirikan Negara Islam Indonesia (NII), yang bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar yang terkandung dalam UUD 1945 dan Pancasila. Khususnya, tujuan tersebut bertentangan dengan sila pertama Pancasila, yakni "Ketuhanan yang Maha Esa," yang menegaskan keberagaman keyakinan dan menghargai semua agama di Indonesia. Dapat dibilang, pemberontakan ini disebabkan oleh kurangnya toleransi antar agama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun