Mohon tunggu...
Harjuni
Harjuni Mohon Tunggu... Nahkoda - Talk less do more

"Tan hana wighna tan sirna; tiada rintangan yang tak dapat dilalui."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menyoal tentang Agama Bapak Ahok

13 April 2017   11:45 Diperbarui: 13 April 2017   11:52 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sehabis menonton debat pilkada ada kawan berkata, “Ahok itu hebat yahh, sayang dia bukan muslim..!!!”
mendengar itu saya langsung tersenyum, balik bertanya dan menjelaskan kepadanya….

“bro…kalo dengan Kristen, Ahok sudah menjadi manusia, manusia yang sesungguhnya, ngapain lagi dia masuk Islam???”
bukankah banyak jalan menuju Tuhan??? Ada yang menemukan Tuhan dalam Filsafat, ada dengan pengkajian sains yang kritis, dan ada juga orang yang menemukan Tuhan dengan spiritualitas, perenungan, dan semedi/pertapaan…
terserah caranya dia bagaimana, yang penting dia nyaman…sekiranya pun tidak cocok dengan islam dari dulu saya pindah, tapi Alhamdulillah walaupun agama warisan orang tua, saya menemukan Tuhan dan kedamaian dalam Islam… semua agama benar dengan caranya sendiri…

tapi kan dia tidak sholat?? Sholat adalah cara kita yang Islam menyembah, mengingat dan meminta kepada Tuhan…tentu di agamanya dia juga punya cara sendiri, Tuhan bukan milik golongan tertentu, Dia milik seluruh alam, Dia memahami segala macam cara dan bahasa yang ditujukan kepadanya…
tapi kan mereka memahami trinitas?? Halahh…itu bukan urusan kita, mereka paling tahu apa yang ada dalam agama dan konsep ketuhanannya, mereka juga pintar-pintar seperti kita, peradabannya juga maju, mustahil peradaban mereka maju kalau berangkat dari pikiran dan hati yang picik…
tapi kann mereka menganggap Tuhan dengan bapa?? Halahh..itu hanya bentuk kedekatan mereka, apa bedanya dengan saya yang menganggap Tuhan sebagai sahabat…

walau saya menemukan Tuhan dalam Islam, bukan berarti saya harus memaksa orang mengikuti saya...lantas bagaimana kalau dengan mengikuti agama saya orang itu malah tidak ketemu Tuhan??? Hehe… seperti yang banyak kita lihat akhir-akhir ini orang-orang yang mengaku agamanya paling benar, malah makin nyasar ngga tentu arah, mempermalukan diri sendiri dan menjadi olok-olok dunia??? Hehe…

semua agama benar dengan caranya sendiri… agama hadir untuk menciptakan tatanan social yang adil dan berkemanusiaan, yang menuntun manusia kepada penciptanya… selama agama itu mengajarkan ada Dzat yang maha esa yang telah menciptakan dan menjaga alam semesta ini, dan mereka menyembah, berdoa hanya kepadaNya, dan mengajarkan kemanusiaan, keadilan dan kemajuan di dunia, maka apa yang salah dengan agama itu??

Untuk saya pribadi (baca: bagi saya), Islam bukanlah sekedar agama yang secara socio-geografis lahir di jazirah arab sana saja… Islam adalah agama yang universal, agama yang rahmatan lil alamin, agama sekalian alam… selama ia percaya dan menyembah kepada Tuhan yang maha esa, apapun kata yang ia gunakan untuk memanggilNya dan dia adil, berakhlak, berkemanusiaan, ringan tangan membantu yang kesulitan, maka dia adalah saudaraku, maka bagiku dia bukanlah kafir… walaupun di KTPnya bertuliskan Yahudi?? Iyya walaupun KTPnya bertuliskan Yahudi, hanya masalahnya hingga sekarang belum ada KTP bertuliskan yahudi hehe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun