Mohon tunggu...
Joni Haryanto
Joni Haryanto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Traveling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Game Tradisional Mencegah Demensia pada Lansia

6 Oktober 2024   21:38 Diperbarui: 6 Oktober 2024   22:06 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dr. Joni Haryanto, SKp., MSi melakukan Demontrasi Intervensi REMI (traditional game termemory) kepada Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Indonesia merupakan negara dengan struktur penduduk lansia. Hal ini disebabkan oleh karena Indonesia telah mencapai persentase penduduk lansia sebesar lebih dari 12% di tahun 2024. Artinya di Indonesia setiap 100 orang penduduk terdapat lansia sebanyak 12 orang atau lebih. Lansia adalah orang yang telah berulang tahun 60 kali. Umumnya mereka dihantui oleh keadaan demensia atau pikun. 

Demensia menunjukan gejala dan tanda mudah lupa dan sulit menentukan keputusan. Akibat dari pada itu lansia umumnya terjadi perubahan mental dan perilaku. Perubahan mental dan perilaku lansia meresahkan keluarga anak yang berkewajiban merawatnya, juga menantu dan cucunya. 

Kondisi ini bisa sampai terjadi dis-sosial lansia itu sendiri.
Dr. Joni Haryanto, SKp., MSi Dosen Keperawatan Gerontik Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga telah melakukan penelitian menggunakan Tradtional Game Termemory untuk mencegah demensia pada Lansia. 

Hasil riset menunjukan perbaikan signifikan pada lansia yang potensi terjadi demensia. Gejala dan Tanda kepikunan bisa di tekan angkanya. Hal ini sesuai dengan teori Reminiscience atau teori kenangan, bahwa lansia yang melakukan sebuah permainan yang ia sukai dan telah dia kenali sejak kecil dan di ulang ulang di masa lansia akan memperkuat memori.


Dalam gambar Dr. Joni Haryanto, SKp., MSi Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga bersama mahasiswa Fakultas Keperawatan di masa Praktik Profesi Keperawatan Gerontik melakukan pengetrapan aktivitas Traditional Game Termemory bersama lansia di Griya Werda Jambangan Surabaya selama 3 kali dalam seminggu agar mahasiswa saat lulus dapat melakukaan yang samaa kepada lansia yang berpotensi mengalami demensia. 

Remi adalah permainan tradisional yang termemori, yaitu permainan yang telah disepakati oleh lansia bahwa masa kecil dan muda pernah dan senang melakukan permainan remi tersebut, sehingga saat lansia ini mereka juga menyukai permainan remi. Bila permainan remi yang mereka sukai, kita ulang ulang sampai 3 kali dalam seminggu hingga 4 bulan lamanya akan menimbulkan maanfaat mencegah kejadian demensia.


Jumlah lansia yang hidup di dalam Panti / Griya Werda semakin banyak dan semakin terus meningkat. Kondisi ini tidak bisa kita biarkan, karena tidak sesuai dengan budaya kita dan tidak sesuai dengan anjuran agama. Lansia seharusnya sebagai "Pepunden" di rumah. Lansia adalah orang tua kita yang wajib kita rawat hingga akhir hayatnya oleh anaknya dengan penuh empati dan menjadi lansia yang mandiri, sejahtera dan bermartabat. 

Dengan demikian, bila lansia di Panti/Griya Werda diakibatkan oleh dis-sosial oleh karena demensia, maka Traditional Game Termemory merupakan salah satu solusi yang tepat untuk dilakukan keluarga. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun