Budaya merupakan ciptaan manusia. Budaya terbentuk dari pola-pola manusia yang setiap harinya dilakukan secara berulang-ulang. Budaya kemudian muncul dan berkembang membentuk pola-pola kehidupan dan menciptakan suatu kebiasaan. Budaya terbentuk tidak hanya dalam ranah adat istiadat saja, tetapi budaya telah terbentuk dan melekat ke dalam setiap individu dalam masyarakat, seperti budaya konsumsi. Budaya konsumsi mencakup berbagai jenis aspek kehidupan, misalnya pangan, fashion, kecantikan, seni, tradisi, bahasa, arsitektur dan lain sebagainya.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi budaya konsumsi salah satunya yakni globalisasi. Globalisasi masuk dan berkembang mempengaruhi budaya konsumsi. Globalisasi memang mempengaruhi budaya konsumsi dalam masyarakat, tetapi globalisasi tidak selalu menyebabkan penyeragaman budaya. Globalisasi tidak sepenuhnya menciptakan heterogenitas budaya tidak pula sepenuhnya membentuk homogenitas budaya. Dalam satu sisi, globalisasi memberikan perbedaan dalam segi kebudayaan. Tetapi disisi lain globalisasi mempengaruhi kesamaan pola konsumsi, seperti dalam segi pangan yakni pola-pola konsumsi junk food misalnya Mc. Donald’s.
Hal-hal tersebut marak dijumpai dalam kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya dan kota-kota lainnya. Dalam kota-kota tersebut akan sangat mudah ditemukan restaurant junk food yang penuh berisikan orang-orang yang sedang duduk dan sibuk menikmati makanan dan tempatnya. Banyak contoh lain yang memperlihatkan pengaruh globalisasi terhadap budaya konsumsi. Fokus pembahasan dalam tulisan ini adalah budaya konsumsi dalam segi fashion dan kecantikan.
Budaya konsumsi dalam segi fashion misalnya, dalam ranah fashion ini globalisasi memberikan banyak pengaruh terhadap perkembangan fashion dalam masyarakat Indonesia. Contoh kecil yang sering muncul dalam kehidupan sehari-hari adalah penggunaan celana atau baju yang berbahan jenis jeans. Jeans merupakan produk dari luar negeri yang kini berkembang dan marak digunakan dalam masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan. Jeans banyak digunakan sebagai pakaian formal yang hampir setiap harinya digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk beraktivitas.
Penggunaan jeans tersebut tanpa disadari terus berlangsung hingga kini dan menjadi jenis pakaian semi formal bagi masyarakat Indonesia. Jenis pola atau gaya jeans pun beragam, dari mulai celana jeans bergaya cutbray seperti celana khas elvis, kemudian celana jeans bergaya lurus sempit mengikuti kaki dan lain sebagainya. Pola-pola jenis dan gaya tersebut juga tidak terlepas dari globalisasi yakni pengaruh budaya barat yang masuk ke Indonesia.
Pola-pola budaya konsumsi yang tumbuh di masyarakat Indonesia dalam segi fashion tentu tidak terlepas dari pengaruh globalisasi yang ditunjang dari adanya ajang-ajang fashion bertaraf internasional, seperti pameran fashion diberbagai belahan dunia. Acara fashion yang sering muncul di Indonesia sendiri salah satunya adalah Jakarta Fashion Weeks yang sering dilaksanakan beberapa kali dalam setiap tahunnya dan merupakan produk rintisan dari pameran fashion internasional. Hal-hal tersebut tidak terlepas dari pengaruh fashion dunia yang juga sering mengadakan acara khusus pameran fashion tersebut. Selain itu, adapula siaran televisi yang mengkhususkan membicarakan fashion dalam taraf internasional salah satunya yakni fashion tv.
Kemudian dalam aspek kecantikan, globalisasi hampir meluluhlantahkan konstruk cantik khas Indonesia, yakni memiliki kulit kuning langsat, rambut bergelombang, hidung kecil mungil dan lain sebagainya. Globalisasi mempengaruhi dan membentuk konstruk cantik dikalangan masyarakat Indonesia dengan pola-pola kecantikan yang homogen. Perempuan cantik di identikan dengan perempuan yang memiliki kulit putih, rambut panjang dan lurus, hidung mancung, tinggi, langsing dan lain sebagainya. Konstruk cantik tersebut masuk dan mempengaruhi perempuan-perempuan di Indonesia. Hal tersebut ditandai dengan banyaknya perempuan Indonesia yang mengkonsumsi obat atau alat kecantikan agar dapat sesuai dengan konstruk cantik zaman sekarang.
Adapun globalisasi menciptakan kebutuhan-kebutuhan baru bagi masyarakat dalam segi kecantikan khususnya kaum perempuan. Hal-hal demikian tidak terlepas dari peran media dalam membentuk konstruk dan menciptakan berbagai jenis kebutuhan baru baik dalam segi kecantikan, penampilan, pangan, bahkan gaya hidup. Budaya konsumsi dalam segi fashion dan kecantikan memang sebagian besar dipengaruhi oleh globalisasi. Tetapi bukan berarti globalisasi selalu menciptakan penyeragaman budaya konsumsi.
Masih banyak pula masyarakat Indonesia yang mengkonstruksikan cantik dengan cara berbeda. Hal-hal tersebut dapat ditemui dalam budaya adat istiadat suku-suku di Indonesia yang memiliki ciri khusus dalam kecantikan. Kecantikan bersifat relatif jika dilihat dari berbagai sudut pandang. Seperti di suku Dayak, perempuan cantik dinilai dari seberapa banyak ia menggunakan anting-anting yang akan memanjangkan telinganya. Masih banyak suku-suku di Indonesia yang mengkonstruksikan cantik secara berbeda, hal tersebut didasarkan dari adanya pembatasan dari kekukuhan nilai kebudayaan yang mereka anut sehingga dapat menipis derasnya pengaruh globalisasi.
Sebagian besar globalisasi memang memberikan pengaruh pada budaya konsumsi dalam segi fashion dan kecantikan. Namun, yang perlu ditekankan adalah bahwa globalisasi tidak sepenuhnya menciptakan keseragaman pola konsumsi. Globalisasi tidak sepenuhnya dan tidak selalu menciptakan penyeragaman budaya konsumsi baik dalam aspek fashion maupun kecantikan. Globalisasi dapat disaring melalui pemahaman dan nilai identitas bangsa yang kuat. Pengaruh masuknya globalisasi juga tidak terlepas dari campur tangan negara. Globalisasi memang menghilangkan batasan-batasan antar negara, tetapi hal tersebut dikembalikan kepada masyarakat dalam menilai dan memanfaatkan globalisasi sebagai wadah untuk berkembang dan memperkenalkan budaya Indonesia pada dunia, seperti memperkenalkan batik keseluruh penjuru dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H