Pandemi Covid-19 sampai saat ini masih berlanjut hingga sekarang dan bahkan ada varian terbaru dari covid-19 ini yaitu omicron. hal ini berdampak pada beberapa sektor salah satunya yaitu sektor penddikan. dari data yang didapat ada tiga dampak negatif berkepanjangan yang mengancam peserta didik akibat Covid-19 ini, yaitu seperti putusnya sekolah, penurunan capaian belajar, serta kekerasan pada anak dan lainnya.
Berdasarkan kebijakan Mendikbud untuk melaksanakan kebijakan pendidikan bila diperlukan untuk penyebaran Covid 19, ia merekomendasikan agar pembelajaran  dari rumah dilakukan secara online atau melalui pembelajaran di rumah. Hal sudah diterapkan oleh hampir semua sekolah termasuk kampus Universitas Aisyiyah Yogyakarta  yang sampai saat ini masih menggunakan sistem pembelajaran dari rumah yang bertujuan untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 ini. Untuk itu Universitas Aisyiyah Yogyakarta sendiri dalam melakukan pembelajaran online memanfaatkan media sosial dalam pembelajaran selama pandemi saat ini.
Pelaksanaan kegiatan belajar dari rumah biasanya dilakukan melalui media sosial seperti Google Classroom, grup WhatsApp, grup Telegram, Zoom atau media  lainnya. Melalui media pembelajaran online tersebut, guru berusaha menyampaikan materi kepada siswa. Keuntungan dari pembelajaran online adalah Anda tidak terikat ruang atau waktu. Memungkinkan siswa untuk mengikuti pembelajaran guru kapan saja, di mana saja. Kekurangannya adalah untuk mengakses media sosial tersebut juga membutuhkan paket internet yang cukup banyak apalagi ketika memakai aplikasi Zoom.
Media sosial adalah platform yang bagus bagi siswa untuk mengekspresikan diri. Banyak siswa yang takut  memikirkan apa yang terjadi ketika mereka berbicara. Dengan adanya pembelajaran menggunakan media sosial ini sangat membantu siswa berbagi pemikiran mereka tanpa rasa takut. Dengan media sosial, siswa dapat mengekspresikan diri dengan berbagai cara, antara lain: Memposting foto, blog, artikel individual, video, klip audio, dan lainnya membantu siswa membuka kotak dan menemukan bakat mereka. Acara semacam itu mengakui bakat siswa dan membuka peluang lebih lanjut dalam hidup mereka.
Pada kenyataannya walaupun kampus Universitas Aisyiyah Yogyakarta sudah melakukan yang terbaik kegiatan pembelajaran daring ini tidak mudah diterapkan di Indonesia. Banyak keterbatasan dan permasalahan yang terjadi di lapangan. Untuk siswa sendiri, tidak semuanya memiliki android atau laptop untuk mengakses materi pembelajaran. Ada beberapa dari mereka yang meminjam fasilitas seperti laptop untuk mengerjakan tugas yang dosen berikan kepada mereka. Apalagi di daerah terpencil misalnya, tidak semua siswa berasal dari keluarga yang mampu untuk bisa membeli kuota internet. Belum lagi masalah mahasiswa yang ada di desa-desa yang agak sulit untuk mengakses internet.
Walaupun pandemi Covid-19 masih berlanjut hingga sekarang Universitas Aisyiyah tetap optimis dalam menghadapi pandemi ini. Dimana pemanfaat media sosial sangat bagus diterapkan demi memmatuhi kebijakan pemerintah tentang pembelajaran dari rumah. Hal ini meminimalisir naiknya angka penyebaran Covid-19 di Indonesia sekaligus memanfaatkan teknologi saat ini. Akan tetapi, saran dari penulis untuk kampus UNISA Yogyakarta ataupun kampus lainnya yang ada di Indonesia tetap memperhatikan para mahasiswa tinggal di pedesaan agar memberi bantuan ataupun ketika mahasiswa tersebut mengalami masalah terkait jaringan internet.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI