Bahkan, beberapa negara juga menawarkan fasilitas lanjutan dengan pemberian kewarganegaraan di samping izin tinggal seperti Malta, Siprus, Bulgaria hingga Austria.
Adapun skema pemberian Golden Visa setiap negara berbeda misalnya Hungaria, negara dengan kecenderungan xenophobia (tidak menyukai pendatang dari negara lain) secara diam-diam memberikan izin tinggal yang ditukar dengan pembelian surat utang negara senilai €300,000 (Rp 4,674,300,000).
Begitu pula dengan Siprus, menawarkan pemberian kewarganegaraan dengan ditukar pembelian properti oleh investor senilai €2,000,000 (Rp 31,103,640,720) atau pembelian surat utang negara senilai €2,500,000 (Rp 38,879,550,900) sebagaimana dikutip dari The Guardian
Berbeda halnya dengan Malta, yang membangun Kota Sliema terletak di seberang Pelabuhan Marsamxett, Valletta yang banyak disinggahi para "pendatang" dari negara lain.
Dalam artikel berjudul "The Dubai-ification of Malta", mantan pemimpin oposisi Simon Busuttil dari Nationalist Party menjelaskan corak bangunan Kota Sliema berbeda dengan corak bangunan tradisional Malta hingga ia mengibaratkannya dengan sebutan "Dubai-ification of the island".
Warga sekitar juga menyebutkan sejak dibukanya program Golden Visa banyak pendatang dari Rusia yang menyinggahi Kota Sliema, namun tidak ada yang tahu secara pasti jumlah pendatang yang menyinggahi kota tersebut.
Hingga akhirnya, Malta Today melaporkan sebanyak 91 pemegang Golden Visa terdaftar sebagai pemilih dalam pemilihan umum elektoral meskipun tidak sah secara hukum. 2 bulan kemudian, sebanyak 87 nama pemegang Golden Visa dipublikasi oleh Maltese Gazette. Dari 87 orang tersebut, diketahui sebanyak 31 tinggal di Sliema.
Dalam laporan berjudul "Fourth Annual Report on the Individual Investor Programme of the Government of Malta"yang ditulis oleh Office of the Regulator Individual Investor Programme (ORiip) menyebutkan sejak dimulainya, program Golden Visa telah menyumbang lebih dari €850,000,000 (Rp 13,219,047,306,000) atau lebih tepatnya €395,000,000 (Rp 6,142,969,042,200)pada jangka waktu 1 Juli 2016 hingga 30 Juni 2017 untuk pendapatan negara.
Untuk memperoleh kewarganegaraan Malta, setiap pemohon waijb membayar €650,000 (Rp 10,108,683,234) untuk pemohon utama. Apabila istri pemohon juga mengajukan, pemohon wajib membayar biaya tambahan €25,000 (Rp 388,795,509).
Begitu pula, apabila ada anak-anak di bawah umur 18 tahun yang ingin diajukan, pemohon wajib membayar biaya tambahan 25,000 untuk setiap anak atau €50,000 (Rp 777,591,018) untuk setiap remaja berumur 18 hingga 26 tahun. Adapun untuk mengajukan lansia yang berumur diatas 55 tahun, pemohon wajib membayar biaya tambahan €50,000
Negara Georgia, salah satu negara di kawasan Eropa Timur merupakan negara yang ramah terhadap para pendatang. Sesuai tradisi mereka, para tamu dianggap sebagai hadiah dari Tuhan.