Mohon tunggu...
吳明源 (Jonathan Calvin)
吳明源 (Jonathan Calvin) Mohon Tunggu... Administrasi - Pencerita berdasar fakta

Cerita berdasar fakta dan fenomena yang masih hangat diperbincangkan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

"Bullying" Bukan Hal Sepele!

14 Juli 2018   19:37 Diperbarui: 14 Juli 2018   23:43 725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://cdn2.tstatic.net/bali/foto/bank/images/putri-diana_20180322_225520.jpg

Pada saat ini, hampir semua negara memiliki fokus tersendiri terutama bila membahas mengenai bullying termasuk salah satunya, Indonesia. Seiring masuknya dunia maya di Indonesia jenis bullying yang diterima pun semakin banyak dengan munculnya cyberbullying. Menurut salah satu berita yang dihimpun dari Jakarta Globe di tahun 2011, berdasarkan penelitian dari Sejiwa, salah satu organisasi non-pemerintah yang mengurusi bidang anti-bullying menyebutkan bahwa bullying merupakan salah satu penyebab utama bunuh diri bagi anak-anak. Berdasarkan penelitian dari Sejiwa, sepanjang tahun 2001 hingga 2005, sebanyak 30 anak dari umur 6 hingga 15 tahun memiliki keinginan untuk bunuh diri.

Pada tahun 2010, data dari Komisi Perlindungan Anak menyebutkan terdapat 2339 kasus kekerasan pada anak dimana sejumlah 300 merupakan kasus bullying. Jumlah tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan jumlah kasus bullying yang terjadi di tahun 2009 berjumlah 498 dan tahun 2008 berjumlah 525. 

Meskipun begitu, tindakan bullying tidak bisa dianggap menjadi hal yang sepele dikarenakan bullying ternyata memiliki efek yang cukup  membahayakan terutama untuk perkembangan mental dan kejiwaan seseorang ditambah pula dengan jenis bullying yang bermacam-macam yaitu bullying secara fisik

Bullying secara verbal (dengan kata-kata yang menghina, menyindir, mengintimidasi, serta rasisme); bullying sosial (dengan menyebarkan rumor atau hoax, bercanda dengan tujuan mempermalukan seseorang); dan yang terakhir jenis bullying yang terbaru yaitu cyberbullying (bullying yang disebarkan melalui dunia maya baik itu pengiriman pesan yang mengandung unsur kekerasan melalui email)

Efek Bullying

Dari beberapa efek yang membahayakan bullying seperti depresi, kegelisahan, perasaan sedih dan sendiri, serta kehilangan hasrat untuk beraktivitas. Menurut saya yang paling berbahaya adalah penyakit Bulimia Nervosa yang menyerang pada salah satu tokoh, Putri Diana dari Kerajaan Inggris. 

Menurut penjelasan National Eating Disorder Association, Bulimia Nervosa merupakan kelainan psikologis yang bisa mengancam nyawa karenakan mempengaruhi pola makan. Ketika seseorang mengalami BulimiaNervosa, korban akan mengalami kelebihan dosis makan yang mengakibatkan mual yang berlebihan. Gejala Bulimia Nervosa terdiri dari 3 yaitu dosis makan yang berlebihan, rasa mual yang berlebihan, serta ketakutan yang berlebihan akan bentuk dan berat badan.

Menurut pemaparan dari Women Health, Penyakit Bulimia banyak menyerang wanita dibandingkan dengan pria dimana wanita akan memakan makanan dalam dosis yang banyak dalam satu waktu kemudian wanita juga memiliki kekhawatiran yang tinggi dalam menjaga bentuk dan berat tubuh sehingga setelah makan, biasanya wanita yang mengidap penyakit ini akan mengambil jalan singkat dengan meminum obat pencahar guna menghilangkan segala makanan yang telah ia makan.

Akibat perilaku tersebut, seorang pengidap Bulimia dapat mengalami ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh berakibat detak jantung yang tidak normal yang berujung pada kematian. Rasa mual yang berlebihan juga mengakibatkan peradangan dan kerusakan pada kerongkongan manusia dan tentunya juga terdapat gangguan pada saluran pencernaan akibat konsumsi obat pencahar secara kontinyu.

Berkaca dari efek tersebut, sudah selayaknya kita saling menjaga dan saling memaklumi sebagai sesama manusia ciptaan Tuhan dengan segala bentuk rupa. Diawali dari hal kecil sebagai perubahan bentuk tubuh yang kurang disyukuri dapat mengakibatkan hal yang lebih fatal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun