Sikap untuk hemat bertransportasi perlu diawali dengan memahami alasan Anda melakukan perjalanan itu sendiri. Apakah Anda pernah bertanya tentang hal ini?
Anda perlu menyadari bahwa kebutuhan Anda tidak bisa dipenuhi di satu tempat yang sama, sehingga Anda perlu melakukan perjalanan berpindah tempat untuk memenuhi kebutuhan harian, baik untuk kebutuhan diri sendiri maupun keluarga. Misalnya, Anda butuh pemasukan uang, sehingga melakukan perjalanan ke tempat kerja untuk bekerja. Anda yang butuh pendidikan akan pergi belajar, sehingga melakukan perjalanan ke sekolah/kampus.Â
Anda yang lapar akan makan, sehingga pergi ke tempat makan ataupun ke pasar untuk selanjutnya memasak makanan sendiri. Secara sadar atau tidak sadar, sebagian besar kegiatan harian yang Anda lakukan membutuhkan perjalanan. Mencatut pendapat ahli, mereka menyimpulkan bahwa kegiatan perjalanan merupakan kegiatan turunan dari melakukan sebuah aktivitas. Secara sederhana, mau tidak mau, Anda akan melakukan perjalanan untuk beraktivitas.
Apakah ada aktivitas yang tidak melakukan perjalanan? Sepertinya hampir tidak ada, kecuali Anda telah melakukan trade-off. Misalnya, Anda lapar tetapi sedang hujan, sehingga Anda menggunakan layanan ojek online untuk dibelikan makanan. Contoh ini pun belum tepat, untuk kasus ini memang Anda tidak berpindah tempat, tetapi ada orang lain (driver ojek online) yang menggantikan perjalanan Anda.
Contoh lain, Anda butuh hiburan tetapi sedang ingin berhemat, sehingga Anda memilih menonton film di rumah sebagai ganti pergi ke bioskop. Ini contoh yang lebih baik tentang melakukan trade-off aktivitas. Karena Anda hanya menonton di rumah, sehingga Anda tidak perlu melakukan perjalanan. Jika Anda lebih merenungkan aktivitas harian Anda, pasti masih banyak bentuk aktivitas yang bisa diganti.
Selanjutnya, saya ingin mengajak Anda untuk memahami sifat-sifat aktivitas berdasarkan dimensi waktu dan tempat terlebih dahulu. Jika berdasarkan dimensi waktu dan tempat, sifat atau karaktersitik aktivitas bisa dibagi menjadi 4 klasifikasi, yaitu
- Waktu dan tempat yang tetap,
- Waktu tetap, namun tempat fleksibel,
- Waktu yang fleksibel, namun tempat tetap, dan
- Waktu dan tempat yang fleksibel.
Kita abaikan dahulu klasifikasi (1) dan (4), sebab aktivitas-aktivitas yang berada pada klasifikasi ini membutuhkan kepastian waktu dan kenyamanan berkendara, sehingga perjalanan cenderung dilakukan dengan moda transportasi yang dapat memberikan utilitas terbaik. That's why, kita sangat bergantung dengan penggunaan kendaraan pribadi.
Contoh kegiatan dari klasifikasi (1), misalnya kegiatan bekerja. Semua orang akan berusaha tepat waktu mencapai tempat kerjanya, sehingga ia tidak mau bertaruh untuk naik moda transportasi yang tidak bisa memberikan kepastian waktu. Jika kita berbicara utilitas lain yaitu aspek kenyamanan perjalanan, saat ini masih sedikit pilihan moda transportasi umum yang bisa memberikan kenyamanan layanan. Sama halnya dengan perilaku perjalanan saat melakukan aktivitas klasifikasi (1), pelaku perjalanan aktivitas dengan klasifikasi (4) juga cenderung menjunjung kenyamanan, seperti saat akan melakukan kegiatan rekreasi.
Aktivitas dengan klasifikasi (2) dan (3), memiliki dimensi yang bersifat fleksibel, sehingga kita memiliki otonomi untuk melaksanakan aktivitas tersebut kapan, dimana atau dengan cara seperti apa. Banyak contoh-contoh bentuk kegiatan yang masuk pada klasifikasi ini. Kegiatan dengan klasifikasi (2) contohnya aktivitas untuk makan saat istirahat bekerja. Kegiatan dengan klasifikasi (3) contohnya aktivitas pergi ke bioskop, berbelanja, olahraga dan lain-lain. Setiap kegiatan pada klasifikasi ini mempunyai tingkat kepentingannya masing-masing, sehingga kita dapat menyesuaikan pilihan moda transportasi yang digunakan sesuai dengan prasyarat kondisi waktu atau tempat yang membatasinya.
Anda akan mulai mempertimbangkan penggunaan moda transportasi lain, ketika Anda mulai memahami sifat dari aktivitas yang ingin dilakukan. Pemahaman tersebut membantu Anda dalam menilai dan memperhitungkan jarak tempuh, waktu tempuh, dan biaya perjalanan. Selain itu, ada juga faktor kenyamanan dan keamanan yang ikut mempengaruhi keputusan pemilihan moda transportasi dalam melakukan perjalanan. Hal-hal inilah yang sebelumnya secara tidak sadar Anda pertimbangkan, sehingga lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi.
Selain melakukan trade-off dengan mengganti bentuk kegiatan, hemat bertransportasi juga dapat dicapai dengan terlebih dahulu menjadwalkan kegiatan harian. Ini dilakukan untuk menghindari kegiatan spontan yang akan menambah kebutuhan perjalanan. Perlu dicatat, perempuan cenderung melakukan hal tersebut. Namun, dengan melakukan penjadwalan aktivitas, Anda telah mengalokasikan hari dan minggu secara baik untuk tiap jenis aktivitas pemenuhan kebutuhan hidup, sehingga mengurangi peluang ketidakpastian dan fleksibilitas yang dibutuhkan.