Indonesia, dengan kekayaan alam dan sumber daya manusianya yang melimpah, bercita-cita menjadi negara maju. Namun, di balik potensinya yang besar, terdapat tantangan krusial yang menghambat kemajuan bangsa, yaitu kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang rendah. Hal ini menjadi akar permasalahan yang kompleks, salah satunya adalah tingkat pendidikan yang rendah.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021 menunjukkan bahwa Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Tinggi di Indonesia hanya 15,21%, jauh tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga seperti Malaysia (33,3%) dan Thailand (24,8%). Rendahnya tingkat pendidikan ini berakibat pada keterampilan dan daya saing SDM yang rendah, sehingga membatasi peluang mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan berpenghasilan tinggi.
Kondisi ini diperparah dengan ketidakmerataan akses pendidikan. Di daerah terpencil, infrastruktur pendidikan seperti sekolah dan guru berkualitas masih sangat terbatas. Hal ini menyebabkan kesenjangan kualitas pendidikan yang signifikan antara daerah maju dan tertinggal.
Selain itu, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan masih tergolong rendah. Banyak keluarga, terutama di daerah pedesaan, memilih untuk mempekerjakan anak mereka daripada melanjutkan pendidikan. Faktor lain yang tak kalah penting adalah asupan gizi yang kurang, terutama pada masa kanak-kanak. Kekurangan gizi dapat menghambat perkembangan otak dan kemampuan belajar anak, sehingga berakibat pada prestasi belajar yang rendah.
Dampak dari rendahnya kualitas SDM di Indonesia tidak hanya terbatas pada peningkatan angka kemiskinan. Hal ini juga dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan angka kriminalitas, dan melemahkan daya saing bangsa di kancah internasional.
Untuk menanggulangi permasalahan ini, diperlukan upaya komprehensif dan berkelanjutan dari berbagai pihak. Berikut beberapa solusi yang dapat dilakukan:
Memperluas akses pendidikan berkualitas, terutama di daerah terpencil dan tertinggal.
Meningkatkan mutu pendidikan dengan memperbaiki kurikulum, melatih guru, dan menyediakan sarana prasarana yang memadai.
Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan melalui program edukasi dan kampanye.
Memperbaiki sistem jaminan sosial untuk membantu keluarga miskin agar anak-anak mereka dapat melanjutkan pendidikan.
Memperbaiki asupan gizi bagi anak-anak melalui program pemberian makanan bergizi dan edukasi tentang pola makan sehat.