Pelatihan harus melibatkan pengujian sehingga peserta pelatihan dapat mencoba atau mendemonstrasikan apa yang mereka peroleh selama pelatihan. Model evaluasi yang tercantum dalam training cycle meliputi :
Mengumpulkan data kinerja peserta pelatihan dan menghubungkan data pelatihan dengan kinerja pekerjaan.
Experiment Model,
Menggunakan kelompok terlatih untuk menunjukan efek dari pelatihan.
Content Model,
Pelatihan yang diberikan harus melibatkan KSA yang ditemukan oleh Job Analysis. Masing -- masing model ini menyediakan strategi pengumpulan data yang menghasilkan informasi mengenai kualitas pelatihan.
Training Goals
Pelatihan yang diberikan dikembangkan untuk mencapai tujuan perusahaan, sehingga perlu diperiksa apakah pelatihan menghasilkan hasil yang diinginkan. Golden and Ford (2002) menjelaskan 4 tujuan pelatihan :
Training Validity,
Berfokus pada apakah ada sesuatu yang dapat dipelajari selama pelatihan.
Transfer Validity,
Seberapa baik materi yang diberikan kepada peserta pelatihan dalam pelatihan.
Intra -- organizational Validity,
Seberapa baik hasil evaluasi pelatihan untuk suatu kelompok.
Inter -- organizational Validity,
Membahas apakah pelatihan yang dievaluasi dalam 1 perusahaan memiliki efek yang sama jika digunakan di perusahaan lain.
Pelatihan biasanya membutuhkan ke-detailan yang lebih besar dari data yang disediakan dalam tugas. Hal ini dikarenakan pekerjaan membutuhkan keterkaitan kondisi stimulus spesifik untuk suatu respon khusus yang inginkan. Jadi sebelum pelatihan dilaksanakan banyak yang harus dipertimbangkan dan dilakukan sehingga pelatihan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan karyawan untuk berkembang. Jika pelatihan tidak membuat karyawan berkembang artinya ada yang salah dengan pelatihan tersebut sehingga harus dievaluasi ulang. Pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan karyawan dapat membantu perkembangan individu karyawan maupun perkembangan perusahaan kedepannya.
Jonathan Livianto_201860219