Sedotan sudah menjadi teman kita semua sejak kecil dalam mengkonsumsi berbagai macam minuman dari yang kita buat sendiri sampai yang kita beli di berbagai toko yang menjual minuman. Untuk mendapatkan sedotan sebuah sedotan juga sangat mudah karena biasanya disediakan oleh toko atau sudah melekat dengan produk minumannya seperti pada kotak susu.Â
Namun sayang karena sedotan yang umum kita gunakan berbahan dasar plastik akan sulit untuk terdegradasi dan limbahnya menyebabkan pencemaran dimana-mana. Karena Hal tersebut banyak orang beralih ke sedotan stainless steel untuk mengurangi limbah dan pencemaran tersebut. Dikarena sedotan tersebut dapat dipakai berkali-kali dan dapat dicuci yang jelas lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan dengan sedotan plastik yang hanya sekali pakai buang.
Dengan kelebihannya dibandingkan dengan sedotan plastik, sedotan stainless steel menjadi pilihan terbaik orang-orang untuk menjaga keasrian lingkungan. Tetapi, nyatanya sedotan stainless steel tidak sepenuhnya ramah lingkungan.Â
Tentunya sedotan stainless steel bukanlah benda yang muncul begitu saja dari muka bumi, ada proses pembuatannya dan tentunya ada pabriknya dari produksi sedotan stainless steel tersebut menghasilkan limbah beracun dari logam sisa hasil produksinya. Singkatnya dengan menggunakan sedotan tersebut kita termasuk ke dalam orang-orang yang berkontribusi dalam membuang sampah dan limbah industri ke laut.
Meskipun begitu tidak menutupi fakta bahwa sedotan stainless steel lebih ramah lingkungan dari sedotan plastik yang sulit terdegradasi dan hanya sekali pakai lalu dibuang ditambah lagi tentunya sedotan plastik juga diproduksi di pabrik dan memiliki sampah limbahnya sendiri. Sehingga menyisakan sedotan stainless steel sebagai pilihan terbaik jika ingin menggunakan sedotan untuk mengkonsumsi sebuah minuman atau bisa langsung diminum dengan mulut saja jika memungkinkan jika tidak ingin berkontribusi dalam membuat sampah dan limbah pabrik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H