Mohon tunggu...
Jonathan FermiW
Jonathan FermiW Mohon Tunggu... Mahasiswa - Siswa

Saya merupakan seorang siswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kolese Kanisius, Membangun Karakter melalui 4C dan 1L

17 September 2024   10:27 Diperbarui: 17 September 2024   10:36 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kanwildjknsumut.org

Kolese Kanisius, yang terletak di Jakarta Pusat, dikenal sebagai sekolah yang memiliki tradisi dalam membentuk karakter siswa melalui pendidikan yang tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga pengembangan kepribadian. Kolese Kanisius merupakan sekolah yang didirikan oleh para Jesuit pada tahun 1927. Kolese Kanisius menanamkan nilai - nilai utama dalam kehidupan siswa yang dikenal sebagai 4C dan 1L, yaitu Compassion (kepedulian), Competence (kompetensi), Conscience (hati nurani), Commitment (komitmen), dan Leadership (kepemimpinan). Nilai-  nilai ini menjadi dasar pembelajaran di SMP dan SMA Kolese Kanisius, yang terus diajarkan melalui berbagai kegiatan di dalam dan luar kelas.

Nilai pertama, Compassion, mengajarkan siswa untuk peduli terhadap sesama dan lingkungan sekitarnya. Salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh siswa di Kolese Kanisius untuk mengembangkan rasa kepedulian ini adalah Compassion Week. Pada kegiatan ini, siswa diajak untuk terlibat dalam kegiatan sosial, seperti membantu membersihkan lingkungan, yang merupakan bentuk kepedulian terhadap alam dan masyarakat sekitar. Lewat kegiatan ini, siswa tidak hanya belajar tentang pentingnya menjaga kebersihan, tetapi juga mengembangkan empati terhadap kondisi lingkungan sekitar mereka.

Competence atau kompetensi adalah nilai penting lainnya yang dijunjung tinggi di Kolese Kanisius. Melalui kegiatan akademis di sekolah, siswa diajak untuk terus mengasah kemampuan berpikir dan meningkatkan pengetahuan mereka di berbagai bidang. Kurikulum yang disusun dengan baik serta bimbingan dari para guru yang kompeten membantu siswa untuk meraih prestasi akademik. Kompetensi ini tidak hanya dilihat dari pencapaian akademis saja, tetapi juga dari kemampuan siswa untuk mengaplikasikan ilmu yang mereka dapatkan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, Kolese Kanisius juga mendorong siswanya untuk selalu bertindak sesuai dengan Conscience atau hati nurani. Siswa diajarkan untuk selalu mendengarkan suara hati mereka dalam setiap tindakan, baik di dalam maupun di luar sekolah. Sebagai contoh, membantu teman yang kesulitan dalam belajar adalah salah satu bentuk tindakan berdasarkan hati nurani. Sikap ini menumbuhkan rasa solidaritas antar siswa, serta menekankan pentingnya kepekaan terhadap kebutuhan orang lain.

Commitment atau komitmen juga menjadi salah satu pilar penting di Kolese Kanisius. Setiap siswa diajak untuk memiliki komitmen yang kuat dalam mencapai tujuan pribadi mereka, baik dalam aspek akademis maupun non-akademis. Melalui proses belajar yang disiplin dan tekun, siswa diajarkan untuk tidak mudah menyerah dan selalu berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Komitmen ini menjadi landasan dalam pembentukan karakter siswa, yang nantinya akan menjadi bekal bagi mereka dalam menghadapi tantangan di masa depan.

Terakhir, Kolese Kanisius juga sangat menekankan pada pengembangan Leadership atau kepemimpinan. Salah satu kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan jiwa kepemimpinan siswa adalah Ignatius Leadership Training (ILT). Melalui kegiatan ini, siswa belajar tentang tanggung jawab, kebersamaan, kerja sama tim, dan tentu saja, kepemimpinan. ILT dirancang untuk membentuk siswa menjadi pemimpin yang tidak hanya memiliki kemampuan untuk memimpin, tetapi juga memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap orang-orang di sekitarnya.

Dengan demikian, melalui nilai-nilai 4C dan 1L, Kolese Kanisius tidak hanya mempersiapkan siswa untuk sukses dalam bidang akademis, tetapi juga membekali mereka dengan nilai-nilai moral yang kuat untuk menjadi individu yang kompeten, berempati, dan berintegritas tinggi. Nilai-nilai ini diharapkan dapat terus menjadi pegangan siswa dalam kehidupan mereka di masa mendatang, baik di dunia kerja maupun dalam kehidupan sosial.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun