Masuk lebih kedalam malah semakin seram, semak dan pohon sangat rimbun, tengok kiri-kanan ternyata saya cuma sendiri! Tanpa basa-basi saya langsung balik keluar pulau, “Udah mau maghrib di pulau sendirian mending pulang aja deh daripada ada yang aneh-aneh”, pikir saya sambil mempercepat langkah. Penakut ye.
Di hotel yang saya tinggali ada banyak tupai liar berkeliaran. Tidak tau pasti apakah itu tupai sengaja dilepas atau memang penghuni Nusa Dua dari dulunya. Lucu-lucu sih kalau dilihat dari jauh, tapi kalau mencoba memegangnya hati-hati saja, kalau saya mencoba pegang badannya mungkin besoknya saya pulang ke Jakarta dengan tangan diperban.
Pas duduk dan mengaso di pondok dengan santai, tanpa disadari ada ombak yang lumayan besar dan menghantam batu karang di depan saya, apes deh baju basah semua kena cipratan airnya.
Hari kedua iti hari yang paling terasa sangat sebentar sekali karena banyak waktu dihabiskan untuk bersantai di hotel sekaligus menjadi hari terakhir saya di Bali dan besoknya kembali pulang. Singkat ya? Ah, coba bisa tambah satu hari lagi! Waktunya kembali lagi ke kenyataan hidup dengan ujian-ujiannya.
-The Spiffy Traveller-
Kunjungi juga blog saya di The Spiffy Traveller untuk cerita-cerita perjalanan yang lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H