Mohon tunggu...
Jonathan Pascal
Jonathan Pascal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Manajemen Bisnis Pariwisata, Universitas Indonesia

Mahasiswa aktif yang sedang menempuh semester 4 Manajemen Bisnis Pariwisata

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melihat Risiko dan Strategi di Sektor Pariwisata Berkelanjutan Tana Toraja

21 April 2024   21:34 Diperbarui: 21 April 2024   21:44 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Tana Toraja dengan kekayaan budaya dan alamnya yang sangat banyak telah menjadi tujuan tempat wisata bagi wistawan lokal maupun mancanegara. Tana Toraja cukup terkenal dengan adat kematiannya bernama Rambu Solo' yang merupakan uparcara kematian suku Toraja dengan iringan nyanyian. 

Ada dua tempat destinasi wisata yang bisa kalian kunjungi untuk melihat pemakaman suku Toraja, yaitu Kete Kesu dan Londa. Namun, seperti halnya di tempat wisata lainnya, Tana Toraja dihadapkan pada berbagai ancaman yang harus ditangani dengan cermat untuk memastikan pembangunan pariwisatanya berkelanjutan dan berdampak positif pada masyarakat lokal. 

Maka dari itu kita akan membahas beberapa ancaman utama yang dihadapi Tana Toraja selama pembangunan pariwisatanya, serta strategi pengelolaan risiko yang dapat digunakan untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan.

Dari risiko-risiko utama dalam pembangunan pariwisata di Tana Toraja mencakup beberapa aspek yang perlu diperhatikan secara cermat. 

Yang pertama, berisiko hilangnya identitas kebudayaan bisa terjadi akibat kunjunga wisatawan yang meningkat menyebabkan penurunan nilai-nilai budaya lokal. 

Kedua, peningkatan aktivitas dapat mengancam kelestarian alam dan lingkungan di Tana Toraja seperti polusi, deforestasi, kerusakan ekosistem dan lain-lain. 

Ketiga, ketergantungan yang berlebihan pada pariwisata dapat membuat ekonomi lokal rentan terhadap perubahan pasar dan musim wisata yang berpontensi menyebabkan ketidakstabilan ekonomi yang signifikan. 

Selain itu, ada kemungkinan ketidaksetaraan keuntungan dimana ada perbedaan sosial ekonomi antara mereka yang terlibat langsung dalam industri pariwisata dan mereka yang tidak. 

Terakhir, ketidakpastian regulasi merupakan faktor penting karena perubahan kebijakan atau peraturan pemerintah dapat berdampak besar pada industri pariwisata Tana Toraja, baik dari segi investasi maupun operasi, menimbulkan tantangan untuk pengembangan pariwisata yang berkelanjutan dan menguntungkan masyarakat lokal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun