Seorang profesor adalah sosok yang dihormati dan menjadi pembimbing bagi banyak orang. Namun, manusia tidak ada yang sempurna, hal itu berlaku juga kepada beberapa profesor yang tidak semuanya sebaik itu.
Seorang profesor adalah orang yang sudah menekuni profesi sebagai guru atau pengajar dan telah mencapai puncak dalam karir pendidikan dan penelitian. Mereka diharapkan menjadi sumber pengetahuan, pembimbing bagi mahasiswa, dan pelopor dalam penelitian yang memperkaya ilmu pengetahuan. Sebagai sosok yang dihormati, tentu saja seorang profesor memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga standar integritas dalam dunia akademik. Oleh sebab itu, sangat mengejutkan dan mengecewakan ketika ada profesor yang  menjiplak karya orang lain.
Sangat disayangkan ada kasus dugaan plagiarisme yang melibatkan seorang profesor muda dari Universitas Nasional Jakarta. Menurut saya, kasus ini mencerminkan masalah serius dalam dunia pendidikan dan tindakan seperti ini tidak hanya merusak nama baik profesor itu, tetapi mungkin juga lembaga pendidikan tempat dia bekerja dan mencoreng integritas ilmu pengetahuan di Indonesia. Seorang profesor seharusnya selalu mengutamakan keaslian karya mereka, bukan malah meniru hasil orang lain.
Kasus ini muncul setelah seorang dosen dari Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) menuduh bahwa karya ilmiahnya telah dijiplak oleh profesor muda tersebut tanpa memberi penghargaan yang layak. Menurut IDN Times, ada kesamaan yang mencolok antara karya dosen UMT dan publikasi profesor muda dari Universitas Nasional Jakarta, yang menjadi dasar tuduhan ini.
Universitas Nasional Jakarta telah merespons dengan membentuk tim investigasi internal untuk menyelidiki kebenaran tuduhan tersebut. Universitas ini juga menegaskan komitmennya untuk menjaga etika akademik dan berjanji akan mengambil tindakan tegas jika plagiarisme terbukti terjadi, sesuai dengan aturan yang berlaku.
Kasus ini seperti seorang musisi yang mencuri lagu orang lain dan mengklaimnya sebagai ciptaannya sendiri. Meskipun lagunya mungkin enak didengar, nilai sebuah lagu tidak hanya pada nadanya, tetapi juga pada usaha, kreativitas, dan hak cipta penciptanya. Plagiarisme, seperti mencuri lagu, merusak kepercayaan dan integritas dalam komunitas profesional.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI