Mohon tunggu...
Jonatan Ardia
Jonatan Ardia Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Senang membuat film, senang menonton film, seorang fans JKT48

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membedah MV Everyday, Kachuusha JKT48 melalui Karakteristik Estetika

24 Oktober 2022   12:55 Diperbarui: 24 Oktober 2022   13:42 902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JKT48 adalah Idol Grup asal Indonesia yang memiliki jumlah Fans yang sangat banyak dan fanatik, bahkan menurut IDN Media selaku manajemen yang kini menangani JKT48 sebagai talent mereka, JKT48 memiliki total fans 15 juta orang sejak mereka berdiri sehingga tak heran JKT48 merupakan salah satu grup musik yang sangat populer di Indonesia. 

Bicara tentang pencapaian dalam bermusik, JKT48 telah merilis sejumlah 23 Single sejak akhir 2011 dengan 2 Single original mereka yakni Rapsodi dan Flying High. Namun diantara 23 Single dan MV yang telah dibuat JKT48 pernah membuat sebuah MV bertema story yang lebih menonjolkan sisi penceritaan nya dan menampilkan gambar gambar indah alam di desa seperti sawah dan air terjun yang indah. MV Single Everyday, Kachuusha (Story Version) Adalah MV tersebut yang memiliki alur cerita serta estetika visual audio yang indah itu.

Secara penceritaan, alur dimulai dengan establish petak sawah yang indah dan langit biru yang sangat indah disertai flare matahari yang masuk. Lalu sebuah bus melintas di jalanan desa di sekitar persawahan dengan type shot wide, lalu berpindah kedalam mobil bus yang menampilkan seorang wanita yang sedang tertidur di kursi bus nya, wanita itu adalah Adhisty Zara yang merupakan seorang Ex Member JKT48 yang sekarang menjadi aktris layar lebar, dalam Single ini ia adalah center single sehingga akan menjadi karakter yang akan sangat ditonjolkan.

Pada bagian awal sampai pertengahan MV, penggunaan flare sangat sering digunakan untuk menambah keindahan visual mulai dari establish alam, saat Zara turun dari bus, sampai Zara bertemu neneknya di rumah dan mengobrol. didukung dengan visual golden hour saat pagi yang mendukung penggunaan flare nya, namun banyaknya flare yang muncul justru membuat "tidak bermotivasi" atau dapat dikatakan penggunaan nya sangat berlebihan dari awal sampai tengah alur MV Everyday, Kachuusha ini. Untuk Size shot dari MV Everyday, Kachuusha ini banyak menggunakan extreme wide shot, full shot, Medium dan MCU yang berperan berbeda setiap size nya, wide untuk menampilkan estetika sawah dan pedesaan yang indah, full shot untuk menonjolkan estetika dari kegiatan dan visual talent itu sendiri dan Medium atau MCU untuk mengambil detail ekspresi talent dan kegiatan tetentu seperti menggandeng tangan agar penonton lebih merasakan feeling bahagia antara Zara dan sang talent pria. Bicara mengenai komposisi yang digunakan, Rule of Third akan sering ditemui seiring berjalannya alur yang makin akhir semakin intens melibatkan perasaan dua karakter/ talent dalam MV ini, tak hanya Rule of Third, komposisi simetris juga akan sering dijumpai karena memang motivasi dari film maker adalah beauty shot maka dari itu prinsip balance akan sangat dipriotitaskan agar gambar terlihat indah yang dipadukan dengan acting talent, Selain Size Shot dan komposisi, dari post production MV ini juga terlihat matang terlebih jika kita melihat hasil color grading MV ini, suasana pagi sangat ditunjukkan dengan munculnya warna warm kuning matahari namun tidak over saturated dan alam hijau yang pewarnaannya cenderung matang (Tidak soft dan tidak over saturated) namun kekurangan yang saya spot dalam hal color grading adalah, tone kulit dari karakter/ talent yang lebih kuning dari aslinya dan tone kulit pada beberapa shot terlihat belang atau tidak continuity seperti saat Zara dan talent laki laki sedang memisahkan bulir padi dari biji pelindungnya, karena refleksi dari warna padi yang hijau kekuningan membuat warna kulit talent menjadi sedikit bergeser ke warna padi, namun secara overall saya sangat kagum dengan color grading yang dihasilkan karena warna pemaandangan saat establish dan tone warna kulit yang dihasilkan sangat keluar membuat MV ini menjadi sangat indah dan menurut pendapat pribadi saya, ini adalah MV JKT48 dengan visual dan penceritaan terbaik.

Selanjutnya jika kita meninjau aspek audio dari MV ini, memang didominasi oleh single JKT48 Everyday, Kachuusha saja dan saya pribadi tidak menemukan adanya ambience tertentu yang menguatkan apalagi dialog antar talent, namun tentu hal itu dikarenakan tujuan dan motivasi video ini adalah Music Video sehingga lebih memprioritaskan musik atau lagu single itu sendiri. Secara lirik dari Everyday, Kachuusha menceritakan perjalanan cinta seorang laki laki pada teman wanita nya yang sudah berteman sedari kecil namun suatu saat ia bertemu sang wanita saat menggunakan bando yang terlihat sangat cantik dan dewasa, namun tak sampai disana lirik dari Everyday, Kachuusha ini menggambarkan perjuangan sang laki laki untuk mendapatkan teman perempuannya yang dramatis namun alunan melodi yang digunakan lebih fun sehingga para pendengar justru menyanyikan lagu yang dramatis khas cinta tak berbalas namun dibalut dengan alunan melodi yang riang khas melodi Jpop ala Yasushi Akimoto sebagai pencipta lagu aslinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun