Mohon tunggu...
jonansaleh
jonansaleh Mohon Tunggu... Ilustrator - Hands are the second thought

Tangan adalah pena dari pikiran.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

61 Isi Khong Guan

30 April 2024   20:46 Diperbarui: 30 April 2024   23:14 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

61. Nak, Bapak tinggalkan sarung di kamar Ibu. Itu untuk membungkus nafsu bapak selepas mencetak kamu. 

Sarung itu dari kulit buaya. Buayanya Ibu tinggalkan di ember

60. Nak, napas Bapak bau tar. Tambahkan kotin di pinggir lintingan biar asam bibir ini

Dulu mulut Bapak bau kemenyan

Penuh sesajen dari para penyembah, yang ada di bawah lutut Bapak 

59. Nak, ambilkan dulu celana Bapak

sudah terlanjur kaki ini kedinginan

Dulu masih bisa kuda-kuda

Sekarang hanya kuda,

Peliharaan Bapak yang di dengkul

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun