Mulai di sini,Â
Mulutku mangatup sujud
Membubungkan tarik ulur unek unekku
Lidah kusingsingkan, diolah tanpa kertakan gigi
Ini do'aku tentang do'saku
Serasa mulut ini semakin ber-iman
Walau hati sering ber-main
Memainkan Tuhan yang tak ada di pikiran
Yang kosong di hati
Tapi berhasil ku-imankan di mulut ini
Mulut menutup comberan
Bersilat pakai dua lidah
Lidah buaya yang siap menerkam
Dan lidah berpangkal ludah
Imanku tak sebesar biji sesawi
Namun berhasil kusilatkan dilidahku
Bukan lagi aku ber-main iman
Hanya boleh menunjukkan jikalau lidahku beriman
Hati tak perlu beriman. Siapa peduli dalamnya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!