Ditengah badai dan angin menamparmu hingga terbujur kaku, kau bangkit bagai sehelai bunga yang layu tanpa tahu hidup akan menghidupkanmu. Itulah sosokmu. Ditengah merana dan derita, kau berusaha tabah dan menabur kembali benih-benih kehidupan. Kau bertarung dan menanggung segala kelemahan dan menerima kekuatan.
Kau pulalah jawaban dari segala nafas yang hidup dan belum usai. Tumpul ditengah gemerlapnya dunia. Sakitmu kadang beruntung kadang pula buntung. Dunia dan kenyataan kadang mencemoohkan; bahkan menampar sampai titik nafas terakhirmu. Tetapi senyummu tak pernah hilang dari paras wajah cantikmu.
Dan pada titik itu harus diakui bahwa kau hebat dan suasana batinmulah yang mengapresiasi semua itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H