Apa sih hubungan PPP dan Kosta Rika? Secara geografis, sosial, maupun politik memang tidak ada. Tetapi secara nasib sedikit banyak ada kesamaannya. Sama-sama fluktuatif prestasinya.
PPP adalah kontestan Pemilu 2014 sedangkan Kosta Rika adalah kontestan Piala Dunia 2014. Keduanya akan akan sama-sama bertarung memperebutkan supremasi tertinggi dalam ajang masing-masing.
Sepanjang keikutsertaannya, Kosta Rika sempat berjaya pada Piala Dunia 1990 di tanah para gladiator, Italia. Mereka melaju ke babak 16 besar setelah menjadi runner up grup C di bawah Brazil. Dari tiga pertandingan Kosta Rika mengemas dua kemenangan dari Skotlandia dan Swedia tetapi takluk dari rajanya Piala Dunia, Tim Selecao Brazil. Setelah itu kiprah Kosta Rika tenggelam dan baru muncul pada Piala Dunia 2002 Korea Jepang. Tetapi momen tahun 1990 tak parnah menghampiri Kosta Rika harus tersingkir di fase grup. Pun demkian dengan Piala Dunia 2006. Pil pahit harus tertelan lagi tatkala mereka tidak lolos Piala Dunia 2010 Afrika Selatan.
Puasa selama delapan tahun akhirnya berbuka juga. Kini Kosta Rika membawa semangat baru untuk bertarung di Piala Dunia 2014 Brazil. Tanpa menyombongkan diri, mereka adalah lolos karena prestasinya dalam kualifikasi Zona Concacaf nomor 2 di bawah tim negeri Paman Sam, Amerika. Dengan spirit ini Kosta Rika  bisa menjadi kuda hitam dan perbincangan insan sepak bola dunia.
Bagaimana dengan PPP? Sedikit banyak mirip-miriplah nasibnya dengan Kosta Rika. Prestasi PPP naik turun. Pada pemilu 2004 PPP mendapatkan 9.248 juta atau 8.15% suara. Pada tahun 2009 perolehan suara partai berlambang Ka’bah ini turun menjadi 5.533 juta atau 5.32% suara. Tahun ini seharusnya PPP memiliki momentum di mana kinerja kader-kadernya di pemerintahan cukup moncer. Kementerian Agama yang dikomandoi Surya Dharma Ali berhasil meningkatkan kenyamanan dan kelayakan jamaah haji Indonesia di tanah suci. Sedangkan Djan Faridz berhasil membuktikan kepercayaan Presiden SBY untuk membangun perumahan rakyat. Tidak hanya itu Kemenpera membangun rusun yang diperuntukkan kepada santri sarta MCK komunal di lingkungan pesantren.
Tahun ini memang tahun politik dan tahun bola. Memang segalanya tidak hanya data dan fakta di atas kertas. Segala data yang dimiliki bisa berubah 180 derajat jika terlena dan santai-santai menjelang perhelatan akbar nanti. Maka dari itu seluruh kader maupun simpatisan PPP harus berjuang agar bisa berbicara banyak dalam Pileg 9 April nanti.
Seorang filosof bola Jose Mourinho bilang. Liverpool pernah merasakan yg pernah MU rasakan (terpuruk dalam pertandingan). Bertahun-tahun tidak tembus big 4, dan fansnya tetap bernyanyi: "you'll never walk alone."
Arsenal sampai sekarang bahkan belum pernah juara lagi. Jadi, semua yang terjadi itu wajar, karena tim superhero cuma ada dalam film.
"Tim terbaik tak selalu menang, tim terbaik bisa dan telah dikalahkan,"
Apakah Kosta Rika dan PPP bisa?? Kita tunggu tanggal mainnya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H