Pendidikan merupakan suatu upaya terencana yang dilaksanakan untuk dapat mengoptimalkan kemampuan peserta didik. Kemampuan yang dimiliki peserta didik tentu beraneka ragam. Mutu menciptakan lingkungan baik pendidikan,orang tua, pejabat pemerintah, wakil masyarakat, dan pembisnis, untuk bekerja sama berguna memberi peluang dan harapan masa depan peserta didik.
karena mutu adalah naluri manusia. Mutu secara esensial di gunakan untuk menunjukan kepada suatu penilaian atau penghargaan yang di berikan atau di kenakan kepada barang (produk) dan/jasa (service) tertentu, berdasarkan pertimbangan obyektif atas bobot dan kinerjanya. Pendidikan berperan penting untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dalam mempertahankan evolusi ekonomi dan pembangunan sosial suatu negara. Hal ini syarat pentingnya pendidikan yang bermutu. Saat ini, mutu pendidikan di Indonesia
mengacu pada delapan standar nasionalpendidikan (SNP). Kualitas satuan pendidikan dapat dikatakan bagus atau tinggi apabila dapat mencapai atau melebihi SNP. Upaya pencapaian SNP membutuhkan peran besar pemerintah daerah yang di era desen-
tralisasi sekarang memiliki kewenangan untuk mengelola pendidikan di daerahnya sesuai dengan kondisi dan kebutuhan lokal Dengan demikian, pemerintah daerah diharapkan dapat berkontribusi besar dalam memajukan pendidikan nasional. Esensi tujuan pendidikan yaitu menumbuhkembangkan kemampuan, keterampilan, dan karakter anak agar dapat berpartisipasi dalam
kehidupan bangsa yang demokratis Lebih dari itu, pendidikan diharapkan dapat membekali kemampuan individu untuk mengenali potensi dalam dirinya dan mengembangkan kreativitasnya. Artinya, definisi mutu pendidikan berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dan harapan peserta didik Keberhasilannya diukur dari dua aspek, yaitu pencapaian kognitif siswa, dan pemilikan nilai-nilai atau karakter, perkembangan kreativitas dan juga emosional siswaPendidikan merupakan usaha dasar terencana dan terstruktur untuk meningkatkan kemampuan diri seseorang melalui pembelajaran, pelatihan dan bimbingan, dengan harapan menjadikan seseorang yang terdidik.Â
Apabila seseorang memaksimalkan pendidikan yang ia dapatkan, pendidikannya dapat mempengaruhi sifat dan perilaku yang condong terhadap kebaikan, dalam artian pendidikan dapat mempengaruhi sumber daya manusia. Terdidiknya seorang individu tidak hanya berpengaruh baik kepada dirinya, namun berpengaruh baik juga terhadap negaranya. Pendidikan menjadi sangat penting untuk setiap individu dalam mengembangkan potensi dirinya ke arah yang lebih baik. Peningkatan Mutu Pendidikan memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Lembaga pendidikan harus selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat. Perhatian khusus diberikan kepada perkembangan dan kemajuan pendidikan berguna untuk meningkatkan mutu pendidikan. Dengan berbagai permasalahan yang ada,
tidak mengherankan jika capaian mutu pendidikan di Indonesia masih rendah. Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) yang mengevaluasi sistem pendidikan di 72 negara melaporkan bahwa capaian nilai siswa sekolah menengah pertama pada mata pelajaran membaca, matematika, dan sains rendah jika dibandingkan dengan nilai rata-rata yang ditetapkan oleh OECD (OECD, 2018). Penelitian ini bertujuan untuk menggali upaya peningkatan mutu sekolah dan permasalahannya yang dialami oleh sekolah pinggiran, sekolah semi kota, dan sekolah kota. Penelitian ini memperkaya kajian tentang topik ini di negara berkembang yang masih terbatas. Penelitian ini juga menghasilkan informasi penting bagi para praktisi dan pengambil kebijakan untuk dipertimbangkan dalam upaya mereka meningkatkan mutu pendidikan Penelitian ini bertujuan untuk menggali upaya peningkatan mutu sekolah dan permasalahannya yang dialami oleh sekolah pinggiran, sekolah semi kota, dan sekolah kota. Penelitian ini memperkaya kajian tentang topik ini di negara berkembang yang masih terbatas. Penelitian ini juga menghasilkan informasi penting bagi para praktisi dan pengambil kebijakan untuk dipertimbangkan dalam upaya mereka meningkatkan mutu pendidikan METODE. Penelitian ini menerapkan studi multi kasus karena kasusnya lebih dari satu dan bervariasi. Kasus yang menjadi fokus penelitian ini adalah upaya peningkatan mutu pendidikan dan permasalahan di tiga sekolah menengah
pertama di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi, Indonesia. Penelitian dilakukan pada bulan Januari hingga April tahun 2020. Ketiga sekolah ini berbeda karakteristik di lihat dari lokasinya, yaitu sekolah di pinggiran, sekolah di semi kota, dan sekolah di kota. Pemilihan sekolah dengan variasi lokasi memungkinkan perolehan data dengan beragam situasi atas fenomena yang diteliti.
Sumber data utama penelitian yaitu tiga kepala sekolah dan enam guru. Kepala sekolahdipilih karena mereka yang menetap kanarah mutu pendidikan yang ingin dicapai sekolah sekaligus mengkoordinasikan seluruh sumber daya sekolah untuk mencapainya. Guru dipilih karena menjadi pelaku upaya peningkatan mutu
pendidikan melalui proses pembelajaran Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam semi terstruktur kepada kepala sekolah dan guru di masing-masing sekolah. Studi dokumentasi juga dilakukan untuk mendukung data-data hasil dari wawancara Privasi dan kerahasiaan kepala sekolah dan guru dijaga agar mereka nyaman untuk mengungkapkan kondisi yang sebenarnya. Triangulasi teknik untuk keabsahan data dilakukan dengan observasi tidak terstruktur. Sasaran observasinya yaitu kondisi dan juga kegiatan sekolah yang dapat membantu pemahaman berkaitan dengan topik penelitian yang diperoleh dari data wawancara. Member chek dilakukan untuk mengkonfirmasi data yang telah didapat. Member chek yang dilakukan berupa diskusi dengan ahli dan teman sejawat yang memahami topik penelitian ini.Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis secara kualitatif.Â
Proses analisinya mengikuti model interaktif dari Miles, Huberman dan Saldana (2014) yang terdiri dari tiga alur kegiatan yaitu data condensation, data display, dan conclusion drawing/verification. Kegiatan tersebut berjalan bersamaan dan berkesinambungan. Proses analisis data dilakukan secara rutin dan terus menerus hingga data jenuh. Data condensation dilakukan dengan memilah data, meringkasnya ke dalam kategori- kategori yang sesuai dengan tema. Data display yang dilakukan melibatkan kegiatan mengga-bungkan informasi yang telah disusun kemudian menyajikannya dalam bentuk teks naratif. Langkah ini memudahkan untuk melihat masalah yang sedang terjadi, dan mempertimbangkan kesimpulan apakah sudah tepat atau belum sehingga perlu melakukan analisis data kembali. Conclusion drawing dilakukan dengan mencocokkan hasil dugaan sementara sejak memulai