Mohon tunggu...
Welly Hermanto
Welly Hermanto Mohon Tunggu... lainnya -

Gue, adalah seorang penulis blog, dan comedian. My Fb: https://www.facebook.com/welly.hermanto.1 Kisah nyata, seorang jomblo yang dari kecil nggak pernah merasakan namanya berpacaran. semua cerita yang penulis buat, adalah hasil observasi dan kejadian nyata dalam kehidupannya. --genre: personal litelatural comedy--

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jomblo Meganthropus: Teman Gue Ari

5 Juli 2013   16:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:58 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

kadang, sebagai jomblo gue berpikir indahnya kehidupan itu ngak hanya soal bagaimana kita mengerti akan hidup itu. tapi bagaimana kita dapat menghargai semua yang kita daptkan. *selain pacar tentunya :p*

dua tahun yang lalu teman gue Ari, yang sama-sama jomblo abadi, meninggal dunia. dan gue berpikir mengapa harus sekarang, padahal kemarin gue masih sempat ngobrol-ngorbol sama dia, dan dia baru aja beli Iphone. gue merasa, semuanya begitu cepat. gue kehilangan teman sependeritaan gue yang sama-sama jomblo dari bayi. jujur, hal itu membuat gue shock berat.

gimana gue ngak shock, dia belum menikah belum merasakan "indahnya hidup" banyak hal yang gue nggak ngerti dalam hidup ini. makan, tidur, bangun, dan bekerja. itulah hari-hari yang gue jalani sampai sekarang. dan gue ngak pernah berpikir bahwa kematian juga dapat menghampiri gue. gue sebagai manusia yang berpikir, "ah gue masih muda, ngak mungkin kematian itu datang menghampiri gue." tapi buktinya? teman seperjuangan gue meninggal dalam usia muda.

mungkin benar juga kata orang tua gue. "Wel, cari pacar gih masak anak-anak teman papi dan mami udah punya pacar tapi kamu belom." dan gue hanya bisa menghela nafas panjang "mami, papi gue belum siap untuk pacaran." sejak dua tahun lalu itulah, gue mulai berpikir untuk mencari pasangan hidup gue. gue ngak mau waktu ajal menjemput gue, gue belum memiliki pacar. apa kata malaikat nanti? apakah gue disuruh turun lagi ke bumi dan mencari pacar? *ah itu hanya khayalan gue.*

dari kematian teman gue Ari yang begitu mendadak, gue menarik sedikit kesimpulan. bahwa jodoh itu ada di tangan yang kuasa. tapi gue sebagai manusia harus berusaha untuk mendapatkannya.dan setelah kejadian itu, gue agak ngak setuju dengan kata-kata orang jaman bahuela. bahwa "jodoh itu ngak perlu dicari, jika jodoh dia pasti akan datang dengan sendirinya." tapi sampai kapan? buktinya teman gue Ari ngak pernah menemukan jodohnya. *yang jomblo cepat cari pacar gih...ea...*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun