Mohon tunggu...
Welly Hermanto
Welly Hermanto Mohon Tunggu... lainnya -

Gue, adalah seorang penulis blog, dan comedian. My Fb: https://www.facebook.com/welly.hermanto.1 Kisah nyata, seorang jomblo yang dari kecil nggak pernah merasakan namanya berpacaran. semua cerita yang penulis buat, adalah hasil observasi dan kejadian nyata dalam kehidupannya. --genre: personal litelatural comedy--

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jomblo Meganthropus: Pengalaman Gue Diganggu Bencong

6 Juli 2013   11:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:56 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Waktu itu, gue masih smp dimana gue masih unyu-unyu dan masih polos banget. Dan hobi gue adalah main ke warnet dekat sekolah gue. Tapi waktu itu gue sendirian ke warnet, karena teman-teman gue masih mengikuti ekstrakulikuler di sekolah. Karena gue males banget ikut ekstrakulikuler jadi, gue kabur duluan ke warnet dekat sekolah gue.

Nah, warnet tempat gue bermain adalah sebuah ruko(rumah dan toko) yang masih sepi banget, karena jam baru menunjukan pukul sembilan pagi. Murid-murid dipulangkan lebih cepat karena beberapa guru di sekolah gue ikut penataran di luar kota. Kecuali yang ikut ekstrakulikuler harus ikut dulu baru  boleh pulang. Nah,  sialnya waktu gue sampai di E-Cyber tempat gue biasa main, eh belum buka netnya, jadi terpaksa gue telepon orang yang biasa jemput gue, "Pak, jemput gue di depan Warnet E-Cyber yang di ruko-ruko itu loh."

Gue tunggu deh, orang yang biasa jemput gue itu. lagi enak-enaknya gue nunggu, eh ada cewek lagi ngamen sambil bawa alat musik bentuknya kotak, trus di tengahnya ada empat tali yang terbuat dari karet. Yang pasti aneh banget tuh alat musik, sampai hari ini-pun gue ngak tau apa itu nama alat musiknya. Tuh cewek semakin lama semakin mendekat ke gue, dan ngak berapa lama tuh cewek sampai di hadapan gue. Dan mulai ngamen di depan gue, yang gue bingung adalah, cewek kok mukanya maskulin banget ya. Setelah gue lihat baik-baik ternyata dia bukan cewek dia BENCONG!!! Jadi gue cuekin aja, dan gue ngak ngasih duit ke tuh bencong.

Mungkin, karena tuh becong jengkel banget karena gue cuekin, dan ngak gue kasih duit. Tiba-tiba tuh bencong mendekat ke gue. Dan hal yang tuh bencong lakukan, mengubah pandangan hidup gue terhadap bencong. Dia meremas TITID GUE!!! Sambil ngomong ih, adek pelit amat sih. lalu pergi begitu saja. Gue pengen triak "WOY CONG!!! APA YANG LOE LAKUIN TERHADAP TITID GUE!!! INI PELECEHAN!!!WOY CONGDON'T GO!!!" tapi gue mengurungkan niat gue, gue takut kalau-kalau dia balik trus gue diperkosa di tempat sepi, gue juga yang repot kan kalau gue harus hamil di usia muda.

Sejak kejadian itu-lah, mengapa gue takut banget sama bencong, bahkan waktu berlibur bersama kawan gue ke kota bandung, kawan gue ngerjain gue "Wel, kita di kejar bencong." gue langsung triak "apa!!! What The ****" gue langsung lari sekencang-kencangnya. Dan teman gue Cuma ngakak guling-guling. Sebenarnya, gue ngak takut-takut amat sih sama bencong Cuma ngeri aja. Ngeri, kalau Titid gue harus jadi objek "remas-meremas." -_-!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun