OKTOBER 2011 lalu, sewaktu masih staf di divisi penerbitan, saya menuliskan sebuah novel dengan judul "Mas Karnoe - Suri Tauladan Akan Makna dan Nilai Loyalitas" yg diperuntukkan (hanya) kepada internal B.O. Economica dan waktu itu saya letakkanlah satu eksemplar printeran dari novel tersebut di lemari perpustakaan BOE. Tujuannya agar sosok Alm. dapat terus dikenang oleh generasi penerus BOE. [caption id="attachment_281869" align="aligncenter" width="300" caption="cover depan + belakang dan testimoni orang-orang tentang novelnya"][/caption] Tak disangka, pada Ramadhan 2013 kemarin, penerbit Gramedia Pustaka Utama menyambut dan bersedia menerbitkan novel ini. Dengan judul ""Karnoe - Sejarah Tak Tertulis di Balik Nama Besar" novel ini telah diluncurkan pada 7 September 2013 silam, tepatnya saat perayaan HUT ke 35 Economica sekaligus Temu Alumni 35 angkatan. [caption id="attachment_281864" align="aligncenter" width="300" caption="Bersama keluarga yang bela-belain datang dari Padang di hari H cuma buat launching novel."]
Ya, novel ini adalah milik kita. Untuk Alm. Mas Karnoe dan Keluarga Besar BO Economica Salam Economica! Sebatas Kata-Kata Bukan Budaya Kami!
Novel ini mengembalikan ingatan saya ke masa kuliah di kampus yang sama, dan di organisasi kemahasiswaan yang sama persis. Memuat banyak pelajaran, salah satunya paling brilian: sebuah lukisan megah selalu disusun dari potongan kecil, dan Mas Karnoe adalah salah satu potongan terbaiknya bagi banyak lulusan top kampus ini. Alangkah baiknya semua orang membaca novel ini. —Tere Liye Keikhlasan yang terpancar dari Mas Karnoe turut menampar kita yang kerap berkejaran dengan materi dan imbal jasa. Sebuah cerita jujur yang mengetuk jiwa. —Ahmad Fuadi, Penulis Trilogi Negeri 5 Menara Mas Karnoe pantas mendapatkan gelar S-4. Benar-benar seorang profesor kehidupan. —Prof. Firmanzah, Ph. D., Staf Ahli Presiden Di balik perawakannya yang kecil, terdapat cinta yang besar. —Rhenald Kasali, Guru Besar Universitas Indonesia Mas Karnoe adalah sosok yang ikhlas, bekerja dalam diam, tanpa pamrih, dan saat ia tiada, banyak yang kehilangannya. Benar-benar menunjukkan ciri orang yang ikhlas. Diceritakan dengan lugas oleh Jombang Santani Khairen. Memberi inspirasi dan menyentuh relung kemanusiaan kita. —Jossy P. Moeis, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Ia merupakan sosok yang tidak mungkin dipisahkan dengan Economica. Jadi perjalanan Economica adalah perjalanan hidupnya. Selamat jalan, sahabat. —Dr. Prijono Tjiptoherijanto, Guru Besar Universitas Indonesia Mas Karnoe adalah penghubung berbagai generasi Economica, dari beliaulah kita banyak mendengar cerita dan semangat Economica dari awal berdiri, kemudian ke zaman saya, dan hingga saat ini. —Pahala N. Mansury, CFO PT Mandiri Tbk
Berikut link2 terkait dr novel tsb: 1.http://gramediapustakautama.com/buku-detail/87215/Karnoe:-Sejarah-Tak-Tertulis-di-Balik-Nama-Besar 2. tulisan saya tahun lalu ttg mas Karnoe >>>http://www.jombangsantanikhairen.com/2012/03/dikunjungi-mas-karnoe.html 3. https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10200517720855431&set=a.10200477879619425.1073741827.1530234513&type=1&relevant_count=1 4. http://penatantiana.blogspot.com/2013/09/mas-karnoe-dan-economica.html 5. http://penatantiana.blogspot.com/2013/09/mas-karnoe-dan-economica-2.html
[caption id="attachment_281871" align="aligncenter" width="300" caption="Ya ya, andai mas Karnoe masih hidup dan, melihat novel tentangnya ini banyak yang membaca, ...ah pastilah kau tersenyum bahagia, terima kasih mas, kami "anak-anakmu" akan selalu mencintaimu..."]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H