Bunda, bagi Anda yang memiliki balita, perkara mengajaknya ke pusat kesehatan terdekat untuk mendapatkan imunisasi bisa jadi merupakan tantangan tersendiri. Beragamnya jenis imunisasi yang harus buah hati dapatkan -mulai dari DPT, polio, MMR, tifoid, hingga hepatitis A- seringkali membuat perasaan Bunda ketar-ketir, iya kan?
Lalu, apa yang harus dilakukan agar si kecil tidak merajuk -apalagi menangis- setiap kali diajak imunisasi? Cara paling ampuh yang dapat dicoba adalah dengan mengenalkan ia secara perlahan tentang apa itu imunisasi serta manfaatnya bagi tubuh. Berikut, beberapa cara mengedukasi anak tentang pentingnya imunisasi yang dapat Bunda coba:
1. Bercerita
Seperti yang Anda ketahui, balita merupakan rentang usia di mana imajinasi anak sedang dalam puncak perkembangannya. Nah, Bunda bisa memanfaatkan fakta ini demi memudahkan anak mendapatkan imunisasi, lho! Caranya, kenalkan apa itu imunisasi beserta manfaatnya melalui dongeng atau cerita. Tidak sulit, kok! Anda cukup mengibaratkan peran imunisasi dalam memberantas virus penyakit menjadi sosok superhero favorit anak yang sedang melawan monster perusak. Saat bercerita, Anda juga bisa memperlihatkan gambar mengenai dampak apabila anak tidak di imunisasi. Namun, ingat ya, Bunda! Pilihlah gambar yang tidak terlalu menakutkan.
2. Mengatakan kebenaran
Tahukah Anda, bahwa sebagian besar anak berpikir bahwa imunisasi itu menakutkan karena melibatkan penggunaan jarum suntik? Artinya, mereka tahu bahwa disuntik itu sakit. Jadi, mulai sekarang, ada baiknya untuk menghindari kebiasaan berbohong kepada si kecil dengan mengatakan bahwa disuntik itu tidak menyakitkan. Sebaliknya, katakanlah yang sebenarnya dengan kalimat, “Disuntik memang sakit, dek. Tapi cuma sebentar, sama kayak digigit semut merah”. Setelah itu, baru bujuklah ia dengan hadiah berupa kecupan atau kudapan favorit; hanya jika anak berani mendapatkan imunisasi.
3. Bermain
Langkah selanjutnya yang dapat Bunda coba untuk mengedukasi anak tentang pentingnya imunisasi adalah dengan mempraktikannya dalam bentuk permainan. Tenang, cara ini tidak sulit, kok! Anda cukup mengajak buah hati bermain ‘dokter-dokteran’. Biarkan si kecil berperan sebagai dokter, sedangkan Anda berperan sebagai pasien yang tidak mau diimunisasi karena takut dengan jarum suntik. Nah, dengan cara ini, si kecil harus menjelaskan alasan mengapa diimunisasi itu penting bagi kesehatan, sama seperti apa yang pernah Anda jelaskan sebelumnya.
4. Berikan contoh
Bunda, Anda berniat mendapatkan imunisasi di waktu-waktu dekat? Yuk, manfaatkan kesempatan ini dengan meminta si buah hati untuk menemani Anda ke dokter dan membiarkannya melihat langsung Anda disuntik. Usahakan untuk tidak menangis atau meringis sakit, ya! Sebab, saat si kecil melihat Anda tidak menangis ketika disuntik, maka hal ini akan merubah pandangannya bahwa imunisasi dan disuntik itu tidaklah menyakitkan dan tidaklah menakutkan.
Selamat mencoba!