Mohon tunggu...
Joko Yuliyanto
Joko Yuliyanto Mohon Tunggu... Penulis - Esais

Penulis buku dan penulis opini di lebih dari 150 media berkurasi. Penggagas Komunitas Seniman NU dan Komunitas Partai Literasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Wak Min Thoriq, Kalau Tidak Paham Bahasa Arab Jangan Kemarab

13 Februari 2023   08:47 Diperbarui: 13 Februari 2023   08:52 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Termasuk pem-bully Erick Thohir itu apa ya benar-benar paham ilmu nahwu shorof atau tata bahasa Arab. Kalau sama-sama amatir kan mending diam dan introspeksi diri kalau kita ini juga masih di level wak min thoriq. 

Nulis caption dan chat pakai Bahasa Arab itu tujuannya apa? Biar terlihat alim dan dianggap calon ahli surga? Sampai pada titik di mana saya pernah disalahkan ketika menulis kata 'insyaallah' dan 'amin'. Padahal saya hanya menulis sesuai kaidah KBBI, mengikuti argumentasi dan diskusi yang didominasi menggunakan Bahasa Indonesia.

Seolah hanya kata-kata tertentu yang "wajib" ditulis sesuai huruf hijaiyah. Oalah, kemarab kok setengah-setangah. Kalau mau membenarkan ya seharusnya semua tulisan pakai Bahasa Arab. Gimana? Susah? Tidak Mampu? Makanya jangan sok kemarab!

Gaya sok kemarab kalian itu kadang menjadi bahan tertawaan teman-teman kalian yang paham Bahasa Arab. Sengaja diam daripada dikoreksi di media sosial malah memalukan diri kalian. Sadarilah kita itu orang Indonesia dan berinteraksi dengan orang Indonesia. Kecuali kalau kalian sudah mati dan rembugan dengan malaikat Munkar dan Nakir. Etapi, belum tentu juga malaikat nanti pakai Bahasa Arab, jangan-jangan mereka nanti pakai Bahasa Thailand.

Selama nyantri, saya memang diajari pentingnya belajar Bahasa Arab. Saya pun sampai sekarang masih belajar kitab nahwu shorof. Tapi tidak pernah saya diskusi atau nulis ndakik-ndakik pakai Bahasa Arab. Karena memang bukan konteksnya bicara atau nulis pakai Bahasa Arab, kecuali tujuannya untuk pamer dan mendeklarasikan diri, "Aku itu orang alim,"

Cukup tahu saja, mungkin teman-temanku yang sering kemarab itu memang ingin mengajari saya Bahasa Arab dari yang paling dasar. Dan tenanglah, tujuan kalian yang ingin dianggap alim sudah berhasil, minimal anggapan dari saya. Entah, teman-teman kalian yang lain.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun