Teka-teki pilihan pak Jokowi dalam acara Nusantara Bersatu di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta menjadi guyonan netizen. Meski tidak dipungkiri arah pilihan politik Jokowi secara tersirat jatuh kepada Ganjar Pranowo yang sempat 'diasingkan' DPP PDI Perjuangan Jawa Tengah.
Atraksi baliho Puan Maharani pun tidak menjadi daya PDI Perjuangan mencalonkan sang putri mahkota (akar rumput) meneruskan tonggat estapet RI 1. Mengingat Jokowi merupakan King Maker Pilpres 2024 dan bukan Megawati. Kecuali di dalam jilbab Puan Maharani tersimpan banyak uban seperti Ganjar Pranowo.
Namun kode yang diberikan Jokowi menjadi bahan candaan netijen dengan menebak tokoh berambut putih dan berdahi kerut. Ada Basuki Hadimuljono sebagai menteri nyentrik yang suka berfoto, KH. Ma'ruf Amin sebagai pendamping presiden yang dijadikan tumbal kantong suara, Soeharto sebagai mantan presiden yang sangat serius memikirkan rakyat, hingga Carlo Ancelotti sebagai juru taktik Real Madrid yang sukses menjuarai berbagai gelaran kompetisi eropa.
Uban dan dahi berkerut memang menjadi simbol mudah menandai sesorang banyak pikiran. Termasuk pak Jokowi yang jidatnya tampak berkerut, meski rambutnya belum begitu jelas beruban.
Setidaknya, beliau punya usaha mikir rakyat, meski tidak total. Begitu juga dengan saya, di usia 30 tahun sudah punya banyak uban dan jidat mulai berkerut. Eh, jangan-jangan saya yang jadi pilihan Jokowi di pilpres 2024.
Saya punya banyak uban dan dahi berkerut bukan karena mikirin rakyat, tapi emang banyak pikiran bagaimana bisa bertahan hidup dengan gaji pas-pasan ditambah tanggungan angsuran rumah. Cari lowongan kerja yang lebih menyejahterakan saat banyak perusahaan yang mulai gulung tikar.
Bukan hanya saya, ada juga teman yang usianya jauh di bawah saya punya rambut seluruhnya putih padahal tidak se-mumet saya atau Ganjar Pranowo.
Namun bukan karena uban, tapi memang sengaja dicat biar kayak artis-artis K-POP. Apa pun itu, Jokowi mengingatkan kepada fansnya untuk tidak memilih calon presiden yang rambutnya tidak beruban dan dahinya tidak berkerut. Mereka itu jelas tidak memikirkan rakyat!
Acara yang menghasilkan 31 ton sampah di GBK itu juga menjadi peringatan calon lawan politik seperti Anies Baswedan untuk segera mengecat rambut dan menebalkan kerutan di dahinya. Masih ada waktu sekira setahunan lebih untuk menjalankan program pemutihan rambut daripada mikir program kemajuan negara dan silaturahmi menjalin koalisi.
Kisi-kisi dari Jokowi juga menebalkan pilihan calon presiden PDI Perjuangan mengarah ke Carlo Ancelotti daripada memilih anak komisaris tunggal partai, Puan Maharani. Patut dimaklumi mengingat elektabilitas mbak Puan jauh di bawah mas Ganjar yang terhitung masih muda tapi dipenuhi uban itu.