Bagi orang Jogja dan sekitarnya tentu tak asing dengan Sate Ratu. Kuliner yang satu ini senantiasa mampu mempertahankan kualitas rasa dan layanan kepada pelanggan.
Wajar kemudian bila warung sate ini selalu penuh sesak, tak jarang antrean pun terjadi. Beruntung manajemen peka akan hal ini. Sebagai tanda paling mudah terlihat dengan adanya kursi di luar dan orang yang khusus untuk menyapa dan melayani tamu.
Cara ini tentu akan sangat mengefektifkan. Tidak ada kursi kosong karena kurang koordinasi dan tamu akan langsung diantar ke tempat terbaik.
Berbicara soal rasa tentu Sate Ratu adalah juaranya. Banyak fakta empiris yang bisa menahbiskan sate ayam berwarna merah ini benar-benar luar biasa dan diterima semua kalangan.
Tercatat, hingga Juni 2023 ini tak kurang dari 85 negara telah mencoba kelezatan sate dengan ukuran lumayan besar ini. Menurut Pak Budi selaku pemilik, negara terakhir yang berkunjung ke tempat ini adalah Nepal.
Apabila kamu penasaran negara mana yang sudah mencicipik kelezatan yang mendunia ini bisa datang dan melihat secara langsung. Atau bisa juga bertemu Pak Budi yang sering kali turun untuk menyapa para tamu.
Selain itu di 2019 mereka dinobatkan Juara Nasional dalam Kompetisi Ngulik Rasa 2019 di Jakarta yang diprakarsai Unilever Food Solutions (UFS). Selanjutnya di 2020 mereka mendapat penghargaan Traveler's Choice 2020 versi TripAdvisor yang tak lain adalah situs perjalanan dunia.
Sate Rate, Menjadi Salah Satu Kuliner Jogja yang Mendunia
Warung sate ini mampu menemukan formula yang pas hingga begitu dikenal dan dicari orang-orang dari seluruh dunia. Menjadi magnet tersendiri, dimana setiap wisatawan asing berkeinginan untuk mencicipi sate ayam bumbu pedas.
Sebagai bukti otentik atas kehadiran tamu dari negara asing maka mereka akan membubuhkan tanda tangan dan tentunya foto di lokasi Sate Rate. Hal ini tentu menjadi daya tarik tersendiri, kuliner lokal yang mampu diterima oleh orang-orang dari seluruh dunia.