Mohon tunggu...
Joko Yuwono
Joko Yuwono Mohon Tunggu... Administrasi - Digital Marketing Strategist

Direktur Yayasan Masyarakat Digital Jawa Tengah (Jateng Digital Community) | Alumni Teknik Kimia Universitas Diponegoro | Digital Marketing, Branding and Business Development Consultant | Find more at www.jatengdigital.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Hasil Riset IUCN, Ternyata Kelapa Sawit 9 Kali Lebih Efisien dalam Penggunaan Lahan

4 Februari 2019   16:15 Diperbarui: 4 Februari 2019   16:33 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama berlakunya aturan moratorium tersebut pemerintah menghentikan pemberian izin perkebunan kelapa sawit pada tiga jenis permohonan izin. Pertama, perizinan berupa permohonan baru. Kedua, perizinan yang telah diajukan namun belum melengkapi persyaratan atau telah memenuhi persyaratan namun berada pada kawasan hutan produktif. Ketiga, permohonan yang telah mendapat persetujuan prinsip namun belum ditata batas dan berada pada kawasan hutan yang masih produktif.

Banyak pihak berharap dengan dikeluarkannya Inpres moratorium ini akan menjawab permasalahan negatif, khususnya masalah lingkungan hidup, deforestasi, pelanggaran hak asasi manusia dan sengketa agraria antara masyarakat dengan korporasi.

Platform Digital Perkebunan Indonesia

Menyikapi kondisi demikian, eKomoditi Solutions Indonesia telah meluncurkan sebuah platform digital yang berperan sebagai fasilitator dan mediator proses jual-beli (takeover) perkebunan secara transparan dan profesional bernama PlantationDirectory. Startup bidang perkebunan ini merupakan platform pertama dan satu-satunya ecommerce perkebunan di Indonesia yang didedikasikan sebagai marketplace khusus untuk akuisisi perkebunan dan produk-produk derivasinya.

Sebagaimana disampaikan oleh Ferron Haryanto, founder sekaligus Chief Executive Officer (CEO) PlantationDirectory, "Platform PlantationDirectory merupakan solusi bagi korporasi untuk melakukan ekspansi bisnis perkebunan di era moratorium lahan sekarang ini," kata Ferron. "Perusahaan dapat mengakuisisi perkebunan melalui platform PlantationDirectory ini."

Dalam memberikan informasi perkebunan dan komoditas derivasinya, PlantationDirectory menerapkan proses verifikasi (due-diligence) dan penilaian (assessment) yang ketat oleh Divisi Agronomy dan Divisi Business Development. Langkah ini bertujuan untuk memberikan kepercayaan dan keamanan transaksi antara kedua belah pihak, baik penjual maupun pembeli. Jika suatu perkebunan dinyatakan lolos dalam proses due-diligence dan assessment maka perkebunan tersebut akan listing di platform PlantationDirectory.

Melalui platform PlantationDirectory calon pembeli akan mendapatkan informasi umum seperti lokasi, area statement, jenis bibit tanaman, status hukum, kapasitas produksi, harga jual dan lain-lain. Sedangkan ringkasan eksekutif (executive summary) dan laporan penilaian perkebunan (assessment report) akan diberikan agar calon pembeli mendapatkan rincian detail kebun yang ditawarkan. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun