Mohon tunggu...
Gus Memet
Gus Memet Mohon Tunggu... Relawan - Santri Kafir

Ada dari satu suku kata

Selanjutnya

Tutup

New World

The Wild West

7 Juli 2024   17:53 Diperbarui: 8 Juli 2024   23:36 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan. Saya bukan mau mendongeng soal era ketika peradaban "Barat" mulai mencengkeramkan pengaruhnya di benua Amerika. Biar ndak berat, simpelnya, Wild West versi saya bukan kisah tentang para penggembala sapi yang selain pegang cemeti, pasti punya senjata api. Walau kalau diresapi benar, dua yang beda ini punya kemiripan absolut.

Belantara liar (begitu makna yang dikehendaki dari istilah Wild West) yang saya maksud adalah jalinan global atau bahasa dagangnya international networking alias internet. Di ruang terbatas ini, tak mungkin saya mengurai argumen mengapa saya memberi stigma belantara liar untuk internet.

Sebab, untuk memahaminya, setidaknya Anda harus rela bertanya pada Mbak Gugel siapa itu Profesor Alan Turing, lalu meluangkan waktu menonton "The Imitation Game", film jadul membosankan tentang bagaimana Sekutu, utamanya Inggris berhasil menandingi kedigdayaan Jerman dengan piranti sandi yang dinamai "Enigma" di Perang Dunia II. 

The IMITATION GAME

Prof. Turing, protagonis dalam semi dokumenter itu, seorang homoseks jenius perakit perangkat digital yang kelak disebut komputer. Percayalah, dengan menonton film ini, Anda bakal mudah memahami apa itu enkripsi, hacker, dan istilah-istilah yang belakangan populer setelah PDNS kita diacak-acak walware.

Lalu, setidaknya Anda harus tahu tentang lembaga atom Eropa yang namanya CERN. Lagi-lagi saya tidak ingin menyusahkan Anda dengan literatur ilmiah yang di zaman ini menjelma hantu paling menakutkan, atau menjijikkan. Cukuplah kalau Anda betah membaca novel Angels And Demons karya Dan Brown di bab-bab awalnya saja. Sesudah itu, untuk memperkaya pengetahuan sekaligus menggelitik keingintahuan, novel Digital Fortres, juga karya Brown, wajib dibaca. Ingat, baca novel-novelnya, bukan nonton filmnya.

Setelah tiga referensi itu Anda akses, mudah-mudahan Anda paham bahwa gawai yang tiap hari Anda pegang bukan (sekadar) Hand Phone. HP itu nama palsu! Si kotak tipis ajaib yang menyita separuh nafasmu (cie...) itu adalah komputer mini super canggih. Ia mata rantai dari rimba tak terpermana itu.

Dan si buah hati baru itulah yang menuntun jengkal demi jengkal langkah Anda memasuki belantara liar, gelap, penuh binatang buas yang mata mata tajamnya menatap dirimu setiap saat sambil meneteskan liur di ujung taring. Kalau Anda pikir artificial reality di internet adalah taman bermain nan mengasyikkan dan Anda tahu seluk beluk dunia semu yang kini tengah Anda jelajahi, merenunglah.

Sihir-sihir yang meliputi belantara asing itu memang memikat, apalagi bagi manusia-manusia baru yang telah dicerabut dari akar sejarahmu hingga kau tak tahu apa itu random access dan read only memory, satuan byte dan sistem operasi... apatah lagi kode enkripsi.

Dalam ketaktahuan, sekali terjerat, kau kan makin dalam terperangkap. Di sana, kau ditelanjangi tanpa pernah kau sadari. Sendiri di kamarmu, atau beramai-ramai dengan circle-mu, sesungguhnya engkau tidak sedetikpun terlepas dari cengkeraman The Wild West. Dan ketika tiba masanya... []

Mohon tunggu...

Lihat Konten New World Selengkapnya
Lihat New World Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun