Setialah dalam iman

Suatu pagi diruangan IGD aku mengamati seorang ibu, ia sedang berdoa, seorang pengikut Kristus. Dalam perbincangan kami sebelumnya, aku mengetahui ia sedang berbeban berat setelah ditinggalkan suaminya saat mengetahui anak mereka menderita penyakit yang serius. Dipagi hari ketika semua orang mulai sibuk dengan aktifitas pagi mereka, diruangan itu ia memulai hari dengan menjalin relasi dengan Tuhannya. Suatu pemandangan yang membuatku saat itu menunduk malu dan sedih, siapakah aku ini, pengikut Kristuskah aku? Karena aku memulai hari dengan membuka smartphone dan melihat hal-hal yang tidak penting. 

Saudaraku kehendak bebas memberikan kita kebebasan untuk memilih dan menentukan jalan hidup kita. Kita dapat memilih untuk tetap setia pada panggilan Kristiani atau tidak. Tuhan telah menganugerahkan segala kebaikan kepada kita, dan kita mengerti dari mana semua itu berasal.

Saudaraku, hidupku dan hidupmu adalah berkat dari Tuhan, jalan-Nya kadang tidak selalu rata pun tidak selalu bergelombang. Jika saat ini engkau mengalami kesulitan ingatlah Ia selalu menopang jalan hidupmu. Bersabarlah dengan doa dan setialah dalam iman.