Mohon tunggu...
Joko Wahyono
Joko Wahyono Mohon Tunggu... Guru - Praktisi pendidikan, penulis buku dan konten kreator

Pengelola Lembaga Pendidikan, Nara Sumber Seminar, Penulis Buku. Buku yang telah ditulis ; Sekolah Kaya Sekolah Miskin, Guru Kaya Guru Miskin (Gramedia Group) dan Cara AMPUH Merebut Hati Murid (Erlangga Group).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menyaksikan "Assembly Class" di SD Fastabiqul Khairat Samarinda

12 Juni 2024   09:12 Diperbarui: 12 Juni 2024   09:17 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu Irma Hidayanti (Dokumen pribadi)

Mengakhiri tahun pelajaran, saatnya para pendidik memberikan laporan perkembangan peserta didiknya kepada orang tua murid. Pada saat tersebut, proses dan hasil belajar dikomunikasikan kepada orang tua.

Banyak cara yang dilakukan sekolah untuk melaporkan hasil belajarnya. Secara umum, orang tua diundang ke sekolah pada hari yang ditentukan. Lalu, wali kelas menyampaikan rapor hasil belajar dan ini selesai dalam beberapa jam pada hari tersebut.

Namun, berbeda dengan yang dilakukan SD Fastabiqul Khairat Samarinda. Menurut Ibu Supriyati, S.T., S.Pd., Kepala SD tersebut, pembagian rapor di sekolah kami terdiri dari dua cara. Cara pertama adalah dengan sistem "SLC" (Student Led Conference). Apa itu SLC? Pembagian rapor dengan cara ini adalah pertemuan segitiga antara guru, orang tua, dan siswa, di mana pertemuan dipimpin oleh siswa. 

Siswa memimpin pertemuan dan menyampaikan atau mempresentasikan pelajaran atau proyek yang telah mereka siapkan di depan orang tua dan guru. Setiap siswa diberi durasi waktu 15 hingga 20 menit. Oleh karena itu, perlu waktu tiga hari untuk menyelesaikan pembagian rapor.

Cara kedua adalah "Assembly Class", seperti yang saya saksikan. Cara ini menampilkan hasil belajar, seni, dan kreativitas di depan orang tua siswa. Penampilan ini adalah hasil dari kegiatan after class yang dilaksanakan setiap selesai belajar di kelas. Ibu Ririe, panggilan akrab Ibu Supriyati, Kepala SD Fastabiqul Khairat, mengatakan bahwa, "Setelah SAS (Sumatif Akhir Semester), wali kelas mempersiapkan anak-anak untuk memilih dan menampilkan seni serta kreativitasnya," ujarnya bersemangat.

Ibu Irma Hidayanti (Dokumen pribadi)
Ibu Irma Hidayanti (Dokumen pribadi)

Melihat penampilan tersebut, para orang tua menyambut dengan gembira dan senang melihat putra-putrinya. Salah satu orang tua murid, Ibu Irma Hidayanti, orang tua dari Riyyanda kelas 4 Qoyyim, mengatakan, "Saya sangat antusias dengan kegiatan ini. Tadinya saya ada jadwal ke luar kota, tapi saya batalkan karena ingin melihat bagaimana anak saya bisa tampil percaya diri di depan teman-temannya. 

Apalagi saat ini acaranya digabung jadi empat kelas paralel, jadi semakin ramai yang menonton. Saya berterima kasih kepada pihak sekolah yang telah mengeksplorasi potensi masing-masing anak dan memberi ruang berekspresi pada acara Assembly Class ini," ujar Ibu Irma Hidayanti dengan sukacita.

Setelah acara assembly, orang tua mendapat laporan hasil belajar dari wali kelas di ruang kelas masing-masing.

Demikian laporan pandangan mata saya di SD Fastabiqul Khairat, SD berkualitas yang menjadi pilihan terbaik masyarakat Samarinda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun