Mohon tunggu...
Joko Wahyono
Joko Wahyono Mohon Tunggu... Guru - Praktisi pendidikan, penulis buku dan konten kreator

Pengelola Lembaga Pendidikan, Nara Sumber Seminar, Penulis Buku. Buku yang telah ditulis ; Sekolah Kaya Sekolah Miskin, Guru Kaya Guru Miskin (Gramedia Group) dan Cara AMPUH Merebut Hati Murid (Erlangga Group).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tips Mengatasi Rasa Marah

29 Maret 2016   14:07 Diperbarui: 29 Maret 2016   14:18 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mengidentifikasi solusi yang mungkin; mencari penyebab kemarahan dan berusaha mengatasinya. Meluapkan kemarahan pada tulisan sangat dianjurkan, tulis kemarahan Anda pada lembaran kertas, luapkan kekesalan anda, rasa jengkel dan tidak puas terhadap suatu persoalan, lalu simpan beberapa saat. Setelah emosi Anda reda, buka kembali tulisan dan membacanya. Apakah masih relevan? Kadang kita tersenyum menertawakan emosi yang meluap ketika marah.

Fokuskan pada “saya” dan bukan “Anda”; Untuk menghindari mengkritik atau menyalahkan orang lain--yang mungkin hanya meningkatkan ketegangan, gunakan pernyataan "saya" untuk menggambarkan masalah. Sebagai contoh, katakanlah, "Saya marah karena kamu meninggalkan meja tanpa menawarkan untuk membantu membereskan piring," bukan, "Kamu tidak pernah melakukan pekerjaan rumah tangga."

Jangan menyimpan dendam; Memaafkan adalah alat yang ampuh untuk mendamaikan hati. Jika Anda membiarkan kemarahan dan perasaan negatif lainnya menutupi perasaan positif, Anda mungkin menemukan diri Anda ditelan oleh kepahitan sendiri atau rasa ketidakadilan. Tapi, jika Anda dapat memaafkan seseorang yang membuat Anda marah, Anda mungkin belajar lebih baik dari situasi. Tidak realistis untuk mengharapkan semua orang untuk berperilaku persis seperti yang Anda inginkan setiap saat.

Gunakan humor untuk melepaskan ketegangan; Humor ringan dapat membantu mengatasi ketegangan. Jangan gunakan sarkasme karena bagaimanapun bisa melukai perasaan orang lain dan membuat hal-hal buruk terjadi.

Lakukan relaksasi ; Ketika marah, cobalah lakukan relaksasi. Praktek latihan pernapasan, membayangkan adegan santai, atau mengulangi kata atau frase yang menenangkan, seperti, "Tenang saja" sangat membantu. Anda juga bisa menyingkir sejenak untuk mendengarkan musik, menulis, atau melakukan yoga atau apa pun yang diperlukan untuk mendorong relaksasi.

Tahu kapan untuk mencari bantuan; Belajar mengendalikan amarah adalah tantangan bagi semua orang. Pertimbangkan untuk mencari bantuan jika kemarahan Anda tampaknya di luar kendali, menyebabkan Anda melakukan hal-hal yang Anda sesali di kemudian hari atau membuat sakit orang-orang di sekitar Anda. Dengan bantuan profesional, Anda dapat mempelajari apa itu kemarahan; mengidentifikasi apa yang memicu kemarahan Anda; mengenali tanda-tanda bahwa Anda bakal marah; belajar untuk menanggapi frustrasi dan kemarahan dengan cara terkontrol dan sehat; serta menjelajahi perasaan yang mendasarinya, seperti kesedihan atau depresi.

Demikianlah, semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun