Mohon tunggu...
joko susilo
joko susilo Mohon Tunggu... PNS -

Jempoler & Praktisi Kesehatan, Mahasiswa S2 Kajian Administrasi Rumah Sakit Univ. Indonesia "Bismillah... do the best 4 dunia akhirat"

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ramadhan Kejar Setoran

19 Juni 2015   23:03 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:37 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

RAMADHAN KEJAR SETORAN

Ramadhan, bulan yang selalu dirindukan kehadirannya oleh setiap Muslim. Bulan yang sangat sarat dengan amal kebajikan dan pahala yang melimpah. Bahkan, ada yang menyebutnya sebagai bulan panen raya. Pada bulan ini, segala amal kebajikan pahalanya dilipatgandakan, sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat. Sabda Nabi SAW., "Semua amalan anak Adam akan dilipatgandakan (balasannya) : satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat." Allah berfirman,"Kecuali puasa, sesungguhnya ia untuk-Ku, dan Aku yang langsung membalasnya. Hamba-Ku telah meninggalkan syahwat dan makanannya karena Aku." (HR. Muslim).

Di antara amal kebajikan yang sangat dianjurkan dilakukan di bulan Ramadhan adalah tadarus Al-Quran. Tadarus Al-Quran berarti membaca, merenungkan, menelaah, dan memahami wahyu-wahyu Allah SWT yang turun pertama kali pada malam bulan Ramadhan (QS. Al-Baqarah : 185) Dengan tadarus Al-Quran, kandungan hikmah yang termuat dan terkumpul di dalam Al-Quran dapat menjadi kompas penunjuk jalan menuju kebenaran. Malaikat Jibril menyimak tadarus Al-Quran Rasulullah setiap bulan Ramadhan. Utsman bin Affan biasa mengkhatamkan tadarus Alquran setiap hari sekali. Imam Syafii mengkhatamkan tadarus Al-Quran sebanyak enam puluh kali di bulan Ramadhan, Al-Aswad setiap dua hari sekali, Qatadah setiap tiga hari sekali, serta tiap malam pada sepuluh malam akhir bulan Ramadhan. Subhanallah.

Al-Quran disebut sebagai "Ma`dubatullah" (hidangan Allah SWT.), sebagaimana sabda Rasulullah SAW., "Sesungguhnya Al-Quran ini adalah hidangan Allah, maka kalian terimalah hidangan-Nya itu semampu kalian." (HR. Hakim)

Sungguh, Al-Quran merupakan suatu hidangan yang tidak pernah membosankan. Semakin dinikmati, semakin bertambah pula nikmatnya. Oleh karena itu, setiap orang yang mempercayai Al-Quran akan semakin bertambah cinta kepadanya, cinta untuk membacanya, mempelajarinya, menghafalkannya, memahaminya, mengamalkannya, dan mengajarkannya.

Tidak heran, jika Rasulullah SAW. menganjurkan umatnya untuk senantiasa bertadarus Al-Quran. Ada banyak keutamaan dalam tadarus Al-Quran.

  1. Menjadi sebaik-baiknya manusia. Tidak ada manusia yang lebih baik daripada orang yang mau belajar dan mengajarkan Alquran. Oleh karena itu, profesi pengajar Al-Quran - jika dimasukkan sebagai profesi - adalah profesi terbaik di antara sekian banyak profesi. Sabda Nabi saw., "Sebaik-baik kamu sekalian adalah yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya." ( Bukhari)
  2. Memperoleh kebaikan berlipat. Sabda Nabi SAW., "Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitab Allah, maka baginya satu kebaikan, dan setiap kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan. Saya tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf, dan Mim satu huruf." (HR. Tirmidzi)
  3. Memberi syafaat di hari kiamat. Sabda Nabi SAW., "Bacalah olehmu Al-Quran karena sesungguhnya Al-Quran itu akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi pembacanya." (HR. Muslim)
  4. Dikumpulkan di surga bersama para Malaikat. Sabda Nabi SAW., "Orang yang mahir membaca Al-Quran kelak (mendapat tempat di surga) bersama para malaikat yang mulia lagi taat. Sementara orang yang kesulitan dan berat jika membaca Al-Quran, maka ia mendapatkan dua pahala." (HR. Bukhari dan Muslim)
  5. Mengangkat derajat. Nabi SAW. bersabda, "Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat beberapa kaum dengan Alkitab (Al-Quran), dan Ia akan merendahkan derajat suatu kaum yang lain dengannya." (HR. Muslim)
  6. Menjadi pembeda. Sabda Nabi SAW., "Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Quran seperti buah limau yang harum baunya dan lezat rasanya. Perumpamaan orang mukmin yang tidak suka membaca Al-Quran seperti buah kurma yang tidak berbau, tetapi rasanya manis. Perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Quran seperti buah yang harum baunya, tetapi rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Quran seperti buah handhalah yang tidak ada baunya dan rasanya pahit." (HR. Bukhari dan Muslim)

 

Alhamdulillah saat ini sudah banyak anak-anak muda yang mencintai Al-Quran dan menjadikan tadarus sebagai gaya hidup. Terbukti dengan adanya komunitas One Day One Juz (ODOJ) dimana masing-masing anggotanya meniatkan untuk membaca minimal 1 juz dalam sehari. Anggota grup tersebut pun makin hari makin menjamur. Apalagi di bulan ramadhan seperti sekarang, semua berlomba-lomba untuk membaca Al quran.  Tadarus Al-Quran merupakan amalan mulia yang dianjurkan Nabi SAW., terutama pada bulan Ramadhan. Untuk itu, jangan biarkan bulan Ramadhan kali ini berlalu tanpa tadarus Al-Quran. Ibarat pepatah dagang, saat inilah kita harus kejar setoran.

*kultum sholat tarawih Masjid Attaqwa, BKP, BandarLampung

mas dj was here

@jokosusiloku (19062015)

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun