Mohon tunggu...
Joko Setiawan
Joko Setiawan Mohon Tunggu... -

Sederhana saja.

Selanjutnya

Tutup

Money

Bank-bank Indonesia Dihadang AFTA

22 Mei 2014   20:18 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:14 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Pasar bebas di Asia Tenggara sudah tinggal menunggu hitungan bulan saja. Tahun 2015 akan dimulainya perdagangan bebas tersebut. Perdagangan bebas yang selanjutnya saya sebut dengan AFTA ini tentu saja menjadikan Indonesia sebagai benar-benar pasar bebas. Pasar dalam artian bertemunya semua elemen manusia. Coba anda baca Majalah Tempo pekan kemarin. Dalam majalah tersebut dijelaskan bahwa AFTA akan menjadikan semua orang memiliki kesempatan yang sama sekaligus akan menunjukan negara mana yang memiliki dominasi paling besar.
Indonesia, merupakan salah satu negara yang akan menjadi wilayah dan peserta AFTA ini. Namun apakah kita siap? Kita lihat. Point penting dari AFTA ini adalah liberalisasi ekonomi. Dimana terjadi kebabasan dalam hal barang, jasa, investasi, modal, dan tenaga kerja. Tapi apakah negara kita siap? Saya merasa tidak. Mari kita ambil salah satu contoh dari aspek Indonesia yang belum siap, yaitu perbankan. Kenapa perbankan, karena biar tidak terlalu jomplang.

Dalam hal perbankan, kita masih kalah dengan Singapura, Malaysia dan Thailand. Ya, bank mereka memiliki aset lebih dari 1000 Milyar dan di Indonesia belum ada bank yang memiliki nilai aset sampai sebanyak itu. Bank di tier satu saja, seperti BNI, Mandiri, dan BRI belum memiliki aset sebanyak itu. Satu-satunya cara adalah dengan membuat satu Bank dari 3 Bank teratas di Indonesia tersebut memiliki aset yang besar.

Sebenarnya saya berharap BTN di akuisisi oleh Mandiri bukan hanya wacana semata. Simpel saja alasannya, jika Mandiri akuisisi BTN, maka Mandiri sebagai Bank BUMN memiliki aset yang pantas untuk masuk panggung AFTA. Mungkin BRI dan BNI juga akan melakukan hal yang sama demi menyelamatkan muka bangsa. Rasa setuju saya ini juga sebelumnya diungkapkan oleh Menteri BUMN kita, Dahlan Iskan yang begitu keukeuh untuk merealisasikan wacana Mandiri mengakuisisi BTN. Dahlan sendiri sebenarnya telah menargetkan jika Bank Mandiri dan BRI harus menjadi bank terbesar di kancah regional ASEAN.

AFTA, alias Asean Free Trade Area memang sudah didepan mata. Siap atau tidak siapnya Indonesia tergantung kita sendiri mau bagaimana. Apakah kita akan menolak AFTA yang rasanya sangat tidak mungkin terjadi, atau kita menyiapkan diri menyambut AFTA, minimal dalam hal perbankan saja, itu mungkin sudah cukup.

Bahan acuan:

Bisnis.com
Merdeka.com

Detik.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun