Sebagian besar petani di Indonesia masih menggunakan metode konvensional dalam bercocok tanam yang jika dibandingkan dengan memanfaatkan teknologi yang sudah tersedia saat ini, sangat tidak efektif dan efisien.
Berbeda dengan Belanda, meskipun kondisi geografisnya tidak sebaik dan wilayahnya tidak seluas Indonesia, negara kincir angin tersebut sudah memiliki kemajuan yang sangat pesat di industri pertanian. Mereka berhasil memanfaatkan teknologi dalam kegiatan pertanian sehingga Belanda sudah sangat berhasil di industri pertaniannya, bahkan Belanda menjadi negara nomor dua pengekspor tomat di dunia di bawah Mexico.
3. Modal dan akses pembiayaan
Keterbatasan modal dan biaya oleh para petani merupakan salah satu hambatan utama dalam industri pertanian. Banyak petani mengeluhkan modal untuk bertani cukup mahal seperti kebutuhan bibit tanaman, biaya pembajakan tanah, dan lain sebagainya. Hal ini juga membuat para petani tidak dapat memanfaatkan teknologi pertanian yang sudah tersedia saat ini karena biaya penggunakan teknologi tersebut masih relatif mahal. Oleh sebab itu, banyak lahan yang dimiliki petani sia-sia karena tidak digunakan dan produksi komoditas pertanian berkurang.
4. Kurangnya regenerasi petani
Banyak anak-anak muda atau para generasi penerus memandang pekerjaan petani kurang menjanjikan masa depan. Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya jumlah petani, bahkan pekerjaan petani bisa saja punah di masa depan. Padahal apabila potensi industri pertanian dapat dimaksimalkan, akan dapat mendatangkan keuntungan yang besar.
Permasalahan atau ancaman-ancaman di atas haruslah diatasi untuk mencapai tujuan transformasi pertanian Indonesia menuju keberlanjutan. Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasinya adalah antara lain:
1. Membatasi aktivitas alih lahan
Alih lahan pertanian menjadi sektor lain yang berlebihan perlu untuk dibatasi karena akan mengancam industri pertanian di Indonesia. Jika lahan untuk bertani semakin berkurang, maka produksi komoditas pertanian dapat berkurang. Berkurangnya komoditas pertanian dapat menyebabkan kebutuhan masyarakat di dalam negeri terhadap hasil pertanian tidak tercukupi sehingga harus melakukan impor. Padahal di Indonesia sendiri memiliki potensi yang sangat besar pada industri pertanian
2. Edukasi teknologi kepada para petani
Para petani perlu mengetahui ada teknologi yang dapat memudahkan mereka dalam melakukan kegiatan pertanian, dengan menggunakan teknologi kegiatan bertani akan lebih efektif dan efisien.