Setelah berhasil memberantas artikel-artikel hasil copy-paste alias copas di Kompasiana serta berhasil memberangus artikel-artikel terjemahan yang bahkan beberapa kali berhasil nangkring di kolom Trending Articles atau TA (eh apa belum berhasil yak?), rasanya sudah tiba saatnya untuk kini Admin Kompasiana juga mulai memperhatikan trend baru di Kompasiana yaitu: copy-paste alias copas komen.
Saya sendiri pernah mengalami komen saya di-copas oleh seorang Kompasianer yang memakai avatar bergambar Togog yang namanya tidak perlu saya sebutkan di sini.
Kejadian itu terjadi di artikel yang sangat serius yang ditulis Prof. Jati: Syeh Siti Jenar Korban Politik Pencitraan Masa Kerajaan Demak.
Saya pun memberikan komentar yang kebetulan berhasil dengan sukses menempati urutan pertamax Gan! di kolom komentar:
Tak lama berselang muncul beberapa komentar di bawah komentar saya. Mata saya tertumbuk akhirnya pada komentar yang muncul belakangan.
Sebagai bekas anggota pramuka yang tetap memegang teguh dasa darma yang antara lain berisi janji "hemat cermat dan bersahaja","rajin trampil dan gembira", maka yang bersangkutan pun telah saya tegur secara baik-baik.
Dan apa jawaban yang bersangkutan? Sila lihat di kepsyen berikut:
Bukannya menyesal doski malah mengancam saya dengan celurit dan dengan santai geboinya malah titip link.
Semoga kejadian memilukan ini hanya terjadi pada saya saja dan tidak terulang ke depannya. Kiranya hal ini bisa jadi pertimbangan bagi Admin Kompasiana untuk mengambil langkah-langkah pengamanan selanjutnya sesuai ketentuan yang berlaku di dunia akhirat tanpa menjadi anarkis.
Dalam pada itu, sambil menunggu jawaban Admin, mari kita dengarkan lagu Comme d'habitude dari Claude François yang di kemudian hari di-copas oleh Frank Sinatra menjadi My Way...