[caption id="attachment_332181" align="aligncenter" width="600" caption="Poster Gratisan Tim Setan Merah Hadiah dari Supermaket (dok.pri)"][/caption]
Akhirnya tim sepak bola Belgia alias Les Diables Rouges alias De Rode Duivels alias Setan Merah pun tersingkirlah dari kancah Piala Dunia 2014 setelah dikalahkan Argentina 0-1 semalam.
Tiga minggu petualangan Setan Merah di Brasil, ibarat Petualangan Tintin di Pampa ternyata tidak sia-sia. Seperti di tulisan saya hampir 2 tahun yang lalu, kesuksesan Setan Merah lolos dari babak kualifikasi Piala Dunia kali ini seakan mempersatukan kembali negara Belgia yang nyaris pecah jadi dua.
Berhasilnya timnas Belgia untuk maju sampai ke babak perempat final membawa 2 bonus tambahan bagi negara Belgia, tempat kami bermukim:pertama, paling tidak selama beberapa minggu belakangan ini rakyat dan pemerintah Belgia seakan lupa akan konflik politik mereka dan kedua: kegembiraan, paling tidak untuk anak-anak Belgia.
Bagaimana bocah-bocah mBelgie memandang tim Setan Merah? Silakan simak reportase berikut:
Tibo...siapa?
Seluruh dunia akherat telah tahu bahwa negara Belgia yang luasnya hampir sama dengan Jawa Barat dan penduduknya tidak lebih dari 12 juta jiwa itu sebetulnya penduduknya terbagi dalam dua bahasa: Bahasa Belanda di belahan utara (Flandria) dan Bahasa Prancis di belahan selatan (Wallonia). Ada juga sih penduduk yang berbahasa Jerman di sebelah ujung timur Belgia yang sayangnya seringkali tidak di-reken...
Seluruh dunia akherat juga telah tahu siapa nama kiper timnas Belgia yang bermain di Atletico Madrid: Thibaut Courtois (dibaca: Tibo Kurtoa).
Nah nama Thibaut Courtois ini adalah nama khas Perancis. Istimewanya adalah bahwa kiper ini atau kita panggil saja si Tibo ini, justru berasal dari kota Bree di propinsi Limburg di timur laut Belgia yang berbatasan dengan Belanda. Singkat kata, walaupun bernama 'Perancis', si Tibo ini adalah penutur bahasa Belanda.
Yang jadi masalah adalah bahwa buat anak-anak yang berbahasa Belanda menyebut nama belakang si Tibo, yaitu Courtois (dibaca: Kurtoa) sama sekali bukan perkara simpel. Kata "Curtois" atau Kurtoa di telinga sangat dekat dengan kata perancis pourqoui (purkwa) yang artinya "mengapa" dan kata pour toi (purtoa) yang artinya "untukmu".
Maka bukan hal yang aneh kalau bocah Belgia yang berbahasa Belanda saat ditanya, siapa nama kiper setan merah, akan menjawab dengan bangga: