Mohon tunggu...
Jepe Jepe
Jepe Jepe Mohon Tunggu... Teknisi - kothak kathik gathuk

Males nulis panjang.

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Filem (Tentang) Koplak: Le Dîner de Cons

23 April 2013   05:36 Diperbarui: 21 Januari 2021   18:46 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
François Pignon (alm. Jacques Villeret) kiri dan Pierre Brochant (Thierry Lharmitte) kanan

Tidak mudah sebenarnya mendefinisikan kata 'koplak'. Konyol? Bukan. Idiot? Juga bukan. Naif? Apalagi. Goblok? Jelas bukan. Dalam bahasa Perancis padanan terdekat kata 'koplak' mungkin bisa ditemui pada kata 'con'. Mirip dengan kata 'koplak', kata 'con' dalam bahasa Perancis berarti banyak hal. Dari sisi negatif con berarti sifat konyol, sedikit brengsek, agak blo'on dan naif. Tapi dari sisi positif kata sifat con selalu diasosikan dengan ketidak sengajaan, sesuatu yang alamiah, dari sono-nye sudah begitu. Namun tidak jarang pula bahwa sifat con alias koplak dalam budaya Perancis diasosiakan dengan sifat tulus. Definisi con atau koplak inilah yang pada tahun 1998 coba ditelaah lewat sebuah filem komedi yang berjudul Le Dîner de cons oleh sutradara Perancis, Francis Veber yang secara bebas dapat diterjemahkan menjadi Arisan Orang-Orang Koplak. [caption id="" align="aligncenter" width="403" caption="Mr Pignon (alm. Jacques Villeret) dan Mr Brochant (Thierry Lharmitte)"][/caption]

Jangan Membully Orang Koplak!

Filem ini berkisah tentang Mr Brochant, seorang editor kaya raya yang tinggal di apartemennya yang mewah di kota Paris dengan pemandangan cliché menghadap ke menara Eiffel. Bersama teman-temannya setiap Rabu malam Brochant mengadakan acara arisan orang-orang koplak. Dalam acara arisan ini, sang tuan rumah harus mengundang seorang koplak yang akan dipancing untuk mengoceh sepanjang malam tentang suatu topik tertentu. Brochant dan teman-temannya akan mem-bully sang koplak sepanjang malam tanpa yang bersangkutan (sang koplak) sadar bahwa dirinya sedang dijadikan permainan. Pada akhir arisan, Brochant en ze gank akan menganugerahi gelar kepada sang koplak seperti juara dunia koplak dan sebagainya. Suatu hari Brochant mengundang seorang kandidat koplak bernama Mr Pignon ke rumahnya sebelum dibawa ke arisan orang-orang koplak di mana teman-temannya telah menunggu. Seperti korban-korban sebelumnya, Mr Pignon tidak tahu bahwa ia diundang untuk di-bully. Yang ia tahu adalah bahwa ia diundang untuk mempresentasikan keahliannya membuat maket menara Eiffel dari 346422 batang korek api!

[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="Monsieur Pignon (alm. Jacques Villeret) - sang koplak"]

[/caption] Malang tak dapat ditolak, cedera punggung akibat bermain golf siang harinya membuat Brochant harus tinggal di apartemennya dengan ditemani oleh sang kandidat koplak, Pignon. Di sinilah awal dari malam panjang yang tak terlupakan dalam hidup Brochant. Sesaat sebelum Pignon datang, istri Brochant, Christine minggat dari rumah karena kesal atas kebiasaan Brochant mengadakan arisan bersama teman-temannya untuk mem-bully orang-orang yang dianggap koplak. Brochant kemudian meminta bantuan Pignon untuk menelepon teman-temannya guna mencari tahu ke mana Christine, istrinya minggat. Namun kekoplakan demi kekoplakan yang dilakukan oleh Pignon justru membuat situasi semakin kacau: Christine yang kembali karena menyesal telah minggat, justru diusir oleh Pignon karena Pignon menyangka Christine adalah wanita simpanan Brochant. Lebih lanjut lagi Pignon justru mengundang koleganya seorang inspektur Pajak, Mr Cheval ke rumah Brochant hal mana membuat Brochant terpaksa terbirit-birit menyembunyikan barang-barang apartemennya yang mewah. Namun di sisi lain, Pignon yang tulus hati, justru membuat Brochant berdamai kembali dengan mantan sahabat karibnya yang bernama Leblanc yang berseteru dengan Brochant setelah dua tahun sebelumnya Brochant merebut Christine yang pacar Leblanc. Di penghujung filem Christine mendapat kecelakaan lalu lintas dan menelepon Brochant dari ranjang rumah sakit hanya untuk mengajukan perceraian. Adalah si koplak Pignon yang akhirnya menelepon Christine dan berhasil membujuknya untuk mengurungkan niat bercerai sebelum... satu kekoplakan lain terjadi dan membuyarkan semuanya...

Koplak? Emang gue fikirin!

Filem yang diangkat dari pertunjukan teater dengan judul yang sama ini merepresentasikan filem humor Perancis yang khas diwarnai permainan kalimat dan dialog yang sangat jauh dari humor slapstick. Mengasosiakan ketulusan hati dalam sifat koplak, filem ini berhasil mencatat rekor 9 juta penonton selama tahun 1998 di Perancis yang hanya bisa disaingi oleh filem Titanic-nya James Cameron. Di tahun berikutnya, Dîner des cons berhasil memenangkan 3 Cesar Awards untuk kategori Pemeran Utama Pria (Alm. Jacques Villeret yang memerankan Mr Pignon), Pemeran Pembantu Pria (Daniel Prévost yang memerankan Mr Cheval, sang inspektur pajak) dan Skenario terbaik (Francis Veber). Dua filem asing juga telah dibuat sebagai adaptasi dari Dîner de cons: versi India, Bheja Fry (2007) dan versi Hollywood yang berjudulDinner for Schmucks (2010) dengan disutradarai oleh Jay Roach dan dibintangi oleh Steve Carell dan Paul Rudd. Musik latar utama filem ini adalah sebuah lagu lawas berjudul le temps ne fait rien à l'affaire (1961) dan dinyanyikan oleh musisi dan gitaris legendaris George Brassens. Sebagaimana filemnya, dalam lagu ini Brassens mencoba memberikan suatu definisi 'koplak' atau con dari dimensi usia: Koplak tidak mengenal usia sekali kita koplak selamanya koplak  yang muda seringkali memanggil yang tua 'koplak' yang tua seringkali mengecap yang muda sebagai 'koplak' koplak ya dari dari sononya Dicap koplak? Siapa takut? Koplak? Yo Band! *kaboooorrr....! ** tulisan ini bukan promosi Koplak Yo Band

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun