Minggu malam 22.12 WIB, 25 Januari 1998.
Televisi menayangkan diskusi ekonomi tentang kurs rupiah yang beberapa hari lalu menembus 17 ribu per dollar Amerika.Lampu ruang tamu tidak lagi menyala. Hanya ada pendaran cahaya teve di wajah Mama yang menatap layar tanpa menangkap isinya.
"Tidur sana Ben. Mama aja yang tunggu kak Minggus pulang."
Kududuk di samping Mama di kursi panjang anyaman rotan. Ikut kutatap layar kaca yang tiga orang di dalamnya seakan menjadi teman di ruang tamu membunuh kesunyian.
Seperempat jam berlalu tanpa kumengerti apa yang kutatap.
"Sudah tidur sana Ben..."
Kutinggalkan Mama dengan wajahnya yang masih berpendar-pendar kena cahaya teve di ruang tamu.
***
23.50
Kak Minggus belum juga pulang. Sebenarnya sudah sejak hari Jumat kak Minggu belum pulang.
Ini sudah kali ketiga atau keempat Kak Minggus pergi beberapa hari tanpa kabar.