Mohon tunggu...
Jepe Jepe
Jepe Jepe Mohon Tunggu... Teknisi - kothak kathik gathuk

Males nulis panjang.

Selanjutnya

Tutup

Money

Carrefour Akan Hengkang dari Indonesia?

27 Agustus 2012   05:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:16 3654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Seperti dilansir kantor berita Reuter (22/8/2012), Carrefour, raksasa ritel asal Perancis terbesar kedua di dunia diperkirakan akan membutuhkan sekitar tiga milyar euro untuk menyehatkan kembali neraca keuangan jaringan hipermarketnya di Eropa.

Langkah awal 'penyehatan' tersebut telah dimulai dengan penjualan 50% saham Carrefour di Yunani kepada mitra lokalnya, Marinopoulos pertengahan Juni yang lalu (harian Le Figaro 15/6/2012). Yunani pernah tercatat sebagai pasar kelima terbesar Carrefour di Eropa, namun krisis ekonomi di negara tersebut yang berdampak pada penurunan omzet Carrefour Yunani sebesar 8,1% sepanjang 2011 membuat pengalihan saham menjadi solusi terbaik yang harus diambil.

Para pengamat menyimpulkan bahwa langkah ini dapat diikuti dengan pengalihan kepemilikan saham di negara-negara 'non-strategis' seperti Indonesia, Turki, Polandia, Rumania, Malaysia, Taiwan, dan Singapura. Diperkirakan, pengalihan saham  dan aset Carrefour di negara-negara tersebut akan memberi masukan dana untuk Carrefour sebesar satu sampai tiga milyar euro.

Pengamat lainnya (Knight Vincke, Barclays) menawarkan pelepasan saham ke pasar potensial sebagai solusi alternatif untuk mendapatkan dana. Menurut para pengamat tersebut, pelepasan 25 persen saham Carrefour ke pasar Amerika Latin seperti Brazil akan mampu memberikan dana segar sebesar 1,2 milyar euro.

Di Perancis sendiri, seperti diberitakan Le Figaro (25/8/2012), pada hari Rabu mendatang Carrefour akan mengumumkan secara resmi penghapusan 500 sampai 600 posisi di perusahaan tersebut yang berarti pengurangan sekitar 7500 orang karyawan Carrefour di seluruh Perancis. Hari Minggu kemarin, Menteri revitalisasi industri Perancis, Arnaud Montebourg mengkonfirmasikan akan menganalisa lebih lanjut situasi Carrefour. "Kementrian akan menganalisa situasi keuangan Carrefour dan alasan-alasan dibalik situasi sulit ini" tandas Montebourg (Le Monde 27/8/2012).

Carrefour berdiri di Annecy, Perancis pada tahun 1959 dan menjadi pelopor konsep hipermarket sejak tahun 1963. Tersebar di Eropa, Asia dan Amerika Selatan, pada tahun 2010, Carrefour tercatat sebagai perusahaan ritel terbesar nomor dua di dunia dari sisi omzet setelah Walmart. Carrefour membuka gerai pertamanya di Indonesia di Cempaka Putih, Jakarta pada tahun 1998. Saat ini Carrefour Indonesia memiliki 83 gerai yang tersebar di 28 kota/kabupaten di seluruh Indonesia dan memiliki lebih kurang 28 ribu orang karyawan (www.carrefour.co.id).

----

Dengan beberapa penyesuaian, tulisan ini dimuat juga di Harian Bisnis Indonesia (online), 3 September 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun