Mohon tunggu...
Jepe Jepe
Jepe Jepe Mohon Tunggu... Teknisi - kothak kathik gathuk

Males nulis panjang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Belgia, Negara yang Akan Pecah? (Bagian ke-3)

6 Desember 2011   20:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:44 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
rProtes Gabungan Serikat Pekeja di Brussel, Jumat 2 Desember 2011 (sumber: dewereldmorgen.be)

Negeri Belgia, untuk sementara ini, terselamatkan dari perpecahan. Setelah 541 hari, akhirnya terbentuklah kabinet pemerintah negara kerajaan ini.  Reformateur Elio di Rupo (Partai Sosialis) hari Senin 6 Desember 2011 kemarin terpilih menjadi Perdana Menteri yang baru. Pengangkatan sumpah kabinet di Rupo I akan dilakukan dihadapan Raja Belgia, Albert II hari Selasa 7 Desember 2011 ini. Rakyat Belgia akhirnya memiliki pemerintahan pusat yang dinanti-nantikan. Tarik ulur yang berkepanjangan antar partai mayoritas dari wilayah Flandria dan Wallonia hasil pemilu Juni 2010 telah menyebabkan Belgia menjadi negara yatim-piatu alias tak berpemerintah selama hampir satu setengah tahun. Negosiasi yang alot untuk membentuk kabinet pemerintahan pusat, tidak hanya disebabkan oleh konflik utara (Flandria berbahasa Belanda) - selatan (Wallonia berbahasa Prancis), tapi juga oleh pertentangan ideologi antara partai-partai liberal (kanan) dan sosialis (kiri) maupun pertentangan sosial antara serikat-serikat pekerja melawan golongan pengusaha dan birokrat.[1]Titik Balik Titik balik perundingan terjadi sejak akhir November yang lalu setelah Raja Albert II berhasil membujuk Elio di Rupo untuk tidak mengundurkan diri meninggalkan pos-nya sebagai Reformateur dan memaksa ke-6 partai yang terlibat negosiasi untuk mencapai berbagai kebijakan dan kesepakatan penting sebagai landasan kerja yang bakal dipakai oleh kabinet yang baru. Berbagai kebijakan penting yang ditetapkan untuk kabinet yang baru, terutama yang terkait dengan masalah anggaran negara di masa krisis, sempat menuai badai kritik terutama dari partai nasionalis Flandria (N-VA) dan gabungan serikat-serikat pekerja. [caption id="" align="alignright" width="336" caption="Protes Gabungan Serikat Pekeja di Brussel, Jumat 2 Desember 2011 (sumber: dewereldmorgen.be)"][/caption] Demonstrasi 80000 anggota berbagai serikat pekerja sempat terjadi hari Jumat 2 Desember 2011 yang lalu di ibukota Belgia, Brussel. Serikat pekerja menolak pemotongan atas jamsostek dan kenaikan pajak yang diusulkan oleh ke-6 partai sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan pendapatan negara. Bart de Wever, pimpinan partai nasionalis mayoritas Flandria (N-VA) yang keluar dari meja perundingan, meramalkan bahwa usia kabinet yang akan dibentuk hanya akan beberapa bulan saja, mengingat kabinet itu akan berdiri di atas kebijakan-kebijakan penting yang diambil secara terburu-buru. Negosiasi ke-6 partai nyatanya tetap dilanjutkan walaupun menuai banyak kritik. Kabinet Koalisi Hari Senin kemarin, Raja Albert telah menyetujui rencana kabinet yang terdiri dari 13 menteri (termasuk perdana menteri) dan 6 sekretaris negara. Atas latar belakang kultur, bahasa dan ideologi, kabinet pemerintahan federal Belgia adalah selalu berupa kabinet koalisi. Dari segi bahasa, 10 orang merupakan perwakilan dari partai-partai di Flandria yang berbahasa Belanda dan 9 orang merupakan perwakilan dari partai-partai di Wallonia yang berbahasa Prancis. Dari segi ideologi, 12 orang merupakan perwakilan partai liberal (kanan) dan sisanya, 7 orang merupakan perwakilan partai sosialis (kiri). Satu hal yang patut dicatat dari kabinet Di Rupo I ini adalah tidak terwakilinya partai N-VA (Aliansi Flandria Baru). N-VA dibawah pimpinan Bart de Wever adalah partai pemenang pemilu legislatif (13 Juni 2010) di wilayah Flandria. Tidak ikutnya N-VA dalam kabinet disebabkan karena partai tersebut menarik diri dari meja perundingan pada bulan Juli yang lalu. Dikuatirkan banyak pihak, sebagai partai terkuat di Flandria, N-VA akan terus menerus melakukan gerakan oposisi yang kuat terhadap segala kebijakan yang dilakukan kabinet hal mana ditakutkan akan secara signifikatif menghambat jalannya pemerintahan yang baru. [caption id="" align="alignleft" width="384" caption="Elio Di Rupo (kiri) dan bekas PM Belgia yang terakhir Yves Leterme (kanan) (sumber: lesoir.be)"]

Elio Di Rupo (kiri) dan bekas PM Belgia yang terakhir Yves Leterme (kanan) (sumber: lesoir.be)
Elio Di Rupo (kiri) dan bekas PM Belgia yang terakhir Yves Leterme (kanan) (sumber: lesoir.be)
[/caption] Elio di Rupo -  Perdana Menteri Belgia yang Baru Elio di Rupo sendiri adalah pimpinan Partai Sosialis (PS) yang merupakan partai berbahasa Prancis. Lahir di Morlanwelz, propinsi Hainaut di Wallonia pada tahun 1951 dari pasangan imigran asal Italia, di Rupo meraih gelar Doktor di bidang ilmu Kimia dari Université de Mons, Belgia sebelum mengajar di University of Leeds (Inggris) pada tahun 70-an. Karir politiknya lewat Partai Sosialis dimulai di Mons pada dekade 80-an. Di Rupo mulai memasuki kabinet federal pada tahun 1994 untuk kemudian menduduki beberapa jabatan menteri pada berbagai periode yang berbeda dan sempat juga menjadi walikota Mons dan presiden wilayah Wallonia. Pengangkatan di Rupo sebagai PM Belgia sedikit banyak dirasakan sebagai suatu kekalahan bagi penduduk Flandria yang berbahasa Belanda yang menginginkan peran yang lebih besar dari plitikus-politikus Flandria di tingkat federal (pusat). Hal ini ditandai oleh hasil angket IPSOS (konsultan survei pasar) terakhir yang menyimpulkan bahwa  hampir 60% penduduk Flandria (berbahasa Belanda) tidak menyetujui diangkatnya di Rupo menjadi PM Belgia. Batal Minggat ke Namibia dan Akhir dari Mogok Cukur Jenggot Drama politik Kerajaan Belgia di tengah-tengah badai krisis ekonomi yang melanda Eropa tidak hanya diwarnai oleh kesenduan namun juga berbagai anekdot. [caption id="" align="alignleft" width="281" caption="Filip Dewinter, pemimpin ekstrim kanan yang batal minggat ke Namibia (sumber: hln.be)"]
Filip Dewinter, pemimpin ekstrim kanan yang batal minggat ke Namibia (sumber: hln.be)
Filip Dewinter, pemimpin ekstrim kanan yang batal minggat ke Namibia (sumber: hln.be)
[/caption] Pada bulan Mei 2010, salah satu pemimpin partai ekstrim kanan Vlaams Belang (VB), yang menginginkan Flandria lepas sepenuhnya dari Belgia, Filip Dewinter, melalui account tweeternya bernazar bahwa ia akan memilih cabut ke Namibia (di Afrika) jika di Rupo sampai naik menjadi Perdana Menteri Belgia ("Di Rupo premier! No way! Dan verhuis ik naar Namibië..."). Nazar itu serta merta secara sepihak dicabut oleh yang bersangkutan pada hari Senin kemarin dengan alasan bahwa nazarnya tersebut hanyalah gertak sambal sebagai protes atas situasi saat itu. Pada awal tahun 2011, aktor Benoît Poelvoorde menghimbau para laki-laki Belgia untuk melakukan mogok cukur jenggot selama Belgia tidak memiliki pemerintahan sebagai protes atas ketidakpastian situasi politik negara tersebut. Meski tidak diikuti banyak orang, anjuran  Poelvoorde diikuti oleh beberapa selebrities Belgia, di antaranya Koen Fillet, penyiar radio VRT. Dengan terbentuknya kabinet pemerintahan federal, Fillet mengakhiri masa mogok cukur jenggotnya dengan acara pemotongan jenggot pada hari Senin yang lalu yang disiarkan secara live di radio VRT (!). [caption id="" align="aligncenter" width="398" caption="Koen Fillet, Penyiar Radio VRT yang Mengakhiri Mogok Cukur Jenggotnya Setelah 322 Hari (sumber: Avenir.net)"]
Koen Fillet, Penyiar Radio VRT yang Mengakhiri Mogok Cukur Jenggotnya Setelah 322 Hari (sumber: Avenir.net)
Koen Fillet, Penyiar Radio VRT yang Mengakhiri Mogok Cukur Jenggotnya Setelah 322 Hari (sumber: Avenir.net)
[/caption] Catatan kaki [1]Pendahuluan tentang situasi politik Belgia bisa dibaca pada tulisan bagian 1 dan bagian 2.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun