Mohon tunggu...
Jepe Jepe
Jepe Jepe Mohon Tunggu... Teknisi - kothak kathik gathuk

Males nulis panjang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seplastik Kresek Harapan

27 Juli 2021   06:30 Diperbarui: 27 Juli 2021   08:11 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kudatuli (sumber: (Kompas/Lucky Pransiska)

Matahari masih sangat malu
Saat ku masih bisa mencapaimu
Pagi itu
25 tahun yang lalu

Motor kuparkir sedikit meminggir
Kau dan jaket apekmu keluar dari gedung itu menyengir
Rokokmu warna coklat menggantung di bibir
Kopi di satu tangan, satu tangan lagi melambai ku yang mampir

Maaf, hanya bisa kubawa seplastik kresek sarapan
Anggap saja isinya harapan
Bahwa di negeri bagi-bagi akan ada perubahan
Bahwa di negeri patah hati masih ada kejantanan

Tapi jauh dari jantan aku ini terlalu penakut
Janjiku tuk ikut lek-lek'an berjaga denganmu tak pernah keturut
Aku hanya berani iku memaki "di**put!"
Tanpa ada nyali temani kau hadang malam nan memagut

Siapa sangka terbit surya bawa petaka
Siapa sangka asap membubung mengangkasa
Semoga nyengirmu adalah nyengir sakti perkasa
Semoga jaket apekmu lindungi tubuhmu bak baja

Sejak itu akulah yang sangat malu
Hanya mampu gembar gembor ngegedabrus tanpa tentu
Sementara takdirmu entah ke mana berlalu
Seperti janjiku ikutmu berjaga 25 tahun yang lalu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun