Mohon tunggu...
Jepe Jepe
Jepe Jepe Mohon Tunggu... Teknisi - kothak kathik gathuk

Males nulis panjang.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Menghadapi Taktik "Balap Sepeda" Bandar Saham

25 Juni 2021   15:56 Diperbarui: 28 Juni 2021   06:28 1461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya bukan pemain saham, tapi sejak beberapa bulan terakhir ini, terutama sejak begitu banyak pesohor instagram begitu sering mempromosikan saham-saham tertentu, mengamati pergerakan saham beberapa perusahaan tertentu menjadi aktifitas yang sangat mengasyikan.

Yang membuat saya prihatin adalah begitu banyak dari kita yang tiba-tiba ikut-ikut beli saham-saham yang di-'endorsed' para pesohor itu, tanpa memperhitungkan bahwa di baliknya ada permainan para bandar saham yang sangat berbahaya. Akibatnya banyak pengikut naif para penyohor instagram yang kehilangan uang karena harga saham yang dibeli lalu anjlok atau terjun bebas. 

Jika para penyohor itu membeli saham dari kelebihan duitnya dan kerugiannya tak seberapa (karena sudah kaya raya), bagaimana dengan teman-teman yang kehilangan uang dari simpanan, modal usaha atau bahkan pinjaman?

Saya amati, ada satu taktik para bandar meraup keuntungan besar sementara banyak pemain naif yang menjadi korban.

Taktik ini saya namakan taktik balap sepeda atau pemecah peloton. Pemain saham harus mampu belajar membaca pola permainan taktik tersebut agar selamat tidak terjebak dan kehilangan uang.

Taktik 'pemecah peloton' di balap sepeda

Taktik bandar saham sangat mirip dengan taktik yang digunakan tim-tim balap sepeda. Perlombaan balap sepeda, seperti Tour de Java, Tour de Flores, Tour de France, Vuelta de Espana, selalu diikuti beberapa tim balap, yang setiap timnya terdiri dari beberapa pebalap. Satu tim balap di Tour de France seperti tim Astana atau Cofidis misalnya terdiri dari 8 orang pebalap.

Nah, dari 8 orang pebalap itu, umumnya hanya 2 atau 3 pebalap yang memang diandalkan untuk memenangkan etape hari itu. Sisanya, umumnya, adalah pengawal dan pemecah peloton. Pemecah peloton inilah yang bisa dianalogikan dengan pergerakan saham dari bandar.

Jadi begini, pada awal sampai pertengahan perlombaan balap sepeda pada suatu etape, para pebalap biasanya akan mengayuh bersama dalam kelompok besar yang disebut peloton. Saat itu semua pebalap masih menyimpan tenaga dan nafas sebelum benar-benar tarik-tarikan.

Saat pertengahan lomba seperti itulah akan terjadi "serangan" yang dilancarkan para pebalap pemecah peloton. Manuver para pemecah peloton itu dapat dilihat: mereka akan tiba-tiba mengayuh dengan kecepatan tinggi melepaskan diri dari peloton. Pergerakan ini yang dalam bahasa Inggris disebut breakaway atau dalam bahasa Perancis disebut se detacher du peloton.

Tujuan dari memisahkan diri dari peloton ini jelas: memancing pebalap-pebalap tim lawan untuk mengejar para pemecah peloton yanh akhirnya akan menyebabkan habisnya tenaga para pebalap yang terpancing. Para pebalap utama pada umumnya tidak akan melayani pancingan para pemecah peloton itu. Para pebalap handal tahu persis kapan saat mereka harus menyerang dan bagaimana caranya.

Taktik pemecah peloton di perdagangan saham

Di dunia saham, "peloton para pebalap sepeda" menggambarkan harga saham pada kondisi seimbang, yaitu saat harga relatif stabil juga volume perdagangan.

Serangan para pemecah peloton dapat dikenali dari dua hal.

Pertama, serangan terjadi bersamaan dengan merebaknya suatu isu atau berita. Misalnya saham-saham produsen obat (KLBF, KAEF, PEHA, IRRA,...) naik saat angka COVID-19 diberitakan melonjak, saham-saham bank bank kecil (BABP, BBHI,BNBA, INPC,...) naik tajam saat isu digitalisasi bank menguat dan lain-lain isu.

Kedua, serangan terjadi saat volume perdagangan suatu saham meningkat secara tidak wajar dalam waktu yang sangat singkat.

Seperti dalam balap sepeda, bandar pun beroperasi dalam tim. Ada pemain-pemain saham dari tim bandar yang bertugas untuk menjadi pemecah peloton yaitu dengan cara memulai atau menginisiasi membeli saham dalam jumlah besar di harga-harga yang tinggi.

Para pemain saham yang naif akan terpancing ikut-ikutan membeli saham dengan harga tinggi,karena percaya bahwa harga akan terus naik. Yang kadangkala terjadi adalah bahwa efek naiknya saham bergerak seperti bola salju yang nilainya makin tinggi. Mereka yang menaikan harga bukan lagi pemain dari tim bandae melainkan para pemain saham yang naif.

Pada saat harga saham di awang-awang seperti inilah para pemain saham dari tim bandar akan serempak menjual sahamnya alias profit taking. Para pemain bandar ini sudah mengoleksi saham pada jauh hari sebelumnya pada harga sangat rendah sehingga keuntungan yang diperoleh sangat gila-gilaan.

Penjualan saham dalam jumlah besar tentu akan membuat harga jatuh alias amblas dalam kecepatan supersonik alias lebih dari 6% per hari seperti dibatasi oleh otoritas bursa. Para pemain naif akan kesulitan menjual sahamnya dan akhirnya hanya mampu mendapati portofolio yang merah karena kerugian yang besar.

Bagaimana memanfaatkan taktik bandar?

Dari hasil pengamatan saya ada beberapa cara untuk bermain saham dengan memanfaatkan taktik bandar di atas.

Pertama, fokus pada beberapa bidang saja

Pastikan kita memilih saham dengan riwayat performa finansial yang bagus yang bergerak di bidang-bidang usaha yang berprospek cerah. Membaca koran-koran bisnis dan ekonomi sangat membantu untuk memilih bidang dan perusahaan yang tepat.

Kedua, observasi harga dan volume

Observasi grafik harga selama beberapa bulan pada perusahaan yang dipilih akan memberi kita pengertian tentang kisaran harga saham maupun volume perdagangan saham yang layak dan wajar pada perusahaan-perusahaan tersebut.

Ketiga, hanya membeli di saat harga terendah

Dari hasil observasi kita akan tahu kisaran batas bawah harga saham yang kita incar. Jika sudah yakin, belilah saham tersebut dan kita koleksi saat harganya turun. Kalau observasi kita bagus maka penurunan akan kecil saja.

Keempat, tunggu bandar beraksi

Seperti sudah saya sampaikan, pemecah peloton dari bandar akan menyerang pada suatu saat yaitu saat isu merebak.

Jika kita sudah mengoleksi saham dengan nilai yang rendah maka kita tinggal menyaksikan bagaimana harga tersebut terangkat, lalu..

...Kelima, profit taking!

Saat harga tinggi jualah saham itu. Jangan terlalu serakah berharap harga akan naik terus. Terlambat menjual, saat harga sudah berbalik akan mengakibatkan mengecilnya keuntungan.

Pada akhirnya, kesabaran adalah kunci bermain saham. Observasi dan mempelajari gerakan ekonomi memang memerlukan waktu. Namun hal-hal tersebut adalah modal bermain saham dengan bijak, tidak sekedar berjudi atau terbawa nasehat pesohor medsos yang tanpa dasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun