Saya pun baru paham mengapa Tess begitu kesal sampai nyaris menangis.
Akhirnya saya pun menerangkan perbedaan tradisi men-trakteer pada saat ulang tahun  di Belanda dan di Indonesia.Â
"Oh begitu yaa. Aku kira aku di-bully. Mosok aku yang ulang tahun bukannya aku yang di-trakteer malah di-traktor, disuruh mbayarin," katanya kolokan walau mulai tenang.
Oalah Nduk katanya expat, baru gitu aja hampir mewek, kataku dalam hati.
"Ya sudah sana ambil sepedanya, eh kerja lagi," kataku sambil tersenyum menghibur.
Dara Belanda itu pun berdiri tersenyum simpul dan beranjak ke luar.
Ya sudah gitu saja.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!