Apakah itu?
(paragraph di bawah ini sebenarnya diperuntukan buat IT atau Admin Kompasiana, untuk yang tidak tertarik silakan langsung ke paragraf “moral of the story”)
Programmer situs Kompasiana sepertinya menggunakan JQuery yaitu Library Java Script. Penulisan dua tanda tanya “??” oleh pemberi komentar akan dibaca sebagai placeholder untuk data saat meminta atau istilahnya requesting jsonp (java script object notation with padding).
Dengan kata lain dua tanda tanya akan dimengerti oleh JQuery sebagai request atas jsonp.
Bagaimana solusinya? Hehehehe… silakan pak Admin atau IT kompasiana lihat di sini:
https://developer.mozilla.org/en-US/docs/Web/JavaScript/Reference/Global_Objects/encodeURIComponent
http://api.jquery.com/jQuery.ajax/
Moral of the story
Tulisan ini dibuat hanya sekedar ingin memberi tahu Ibu dan Bapak Admin atau IT Kompasiana bahwa ada satu kategori Kompasianer yang menganggap kolom komentar sungguh penting.
Kompasianer jenis hahahehe atau koplak seperti ini sangat mengharapkan adanya fitur kolom komentar yang memungkinkan terjadinya interaksi komentar yang “hidup”. Di-non-aktifkan-nya emoticon, lalu susunan multi-level (yang terbatas sampai level 3) di kolom komentar saat ini sudah sangat menyulitkan terjadinya interaksi yang hidup tadi.
Adanya “bugs” seperti yang saya temukan adalah masalah tambahan yang semakin mengurangi interaksi yang "hidup" dalam balas-membalas komentar.