[caption id="attachment_330456" align="aligncenter" width="641" caption="Tampilan Berita di www.liberation.fr 23 Juni 2014"][/caption]
Nazisme adalah paham politik sosialisme nasional (nationalsozialismus) dari patai politik NSDAP didirikan dan dipimpin oleh Adolf Hitler di Jerman pada tahun 1920.
Salah satu ide dasar nazisme adalah pengakuan atas keunggulan ras arya dan membayangkan adanya pembagian hirarkis dari manusia di dunia ini berdasarkan ras-nya di mana ras arya berada di puncak.
Ras Arya sendiri menurut pafam ini adalah identik dengan 'ras jermanik' yang bagi pengikutnya merupakan 'ras termurni' dan 'termulya'. Menurut fahama ini ras Arya merupakan sumber dari kemajuan manusia dan untuk menjaga kemurnian ras ini, rakyat Jerman harus menghindari segala bentuk percampuran dengan ras lain. Atas nama ideologi nazisme, dengan berbagai alasan sains, terutama faham Eugenisme yang dianggap sahih oleh pengikutnya, maka semua ras yang mengancam kemurnian ras jermanik harus dimusnahkan terutama: ras yahudi, slavia, dan gipsi dan juga kaum homoseksual, penderita gangguan jiwa, dan penderita penyakit turunan.
Bisa dibayangkan bagaimana jadinya dunia ini jika faham nazisme berkembang terus sampai sekarang. Bisa kita bayangkan di mana posisi kita sebagai bangsa dengan mayoritas berasal dari ras-ras Asia atau Melanesia.
Sebuah berita mengejutkan dilansir oleh edisi online Harian Perancis, La Liberation dan le Figaro Minggu 22 Juni 2014 kemarin: kafe "SoldatenKaffee" di Bandung yang tahun lalu ditutup lantaran menuai protes gara-gara memasang simbol-simbol Nazi kini telah dibuka kembali.
Seperti diberitakan di edisi online harian tersebut, pemilik kafe yang bernama Henry Mulyana menegaskan bahwa kafe yang dimilikinya bukanlah lagi kafe bertemakan "Nazi" seperti sebelum ditutup namun kini bertemakan Perang Dunia II (PD II). Dengan tema tersebut, kali ini Mulyana tidak hanya memajang tiga gambar elang Nazi berukuran besar namun juga gambar tokoh-tokoh lain PDII seperti foto mantan Perdana Menteri Inggris Winston Churchill dan Josef Staline, pemimpin besar Uni Sovyet.
Diberitakan di harian tersebut bagaimana seorang (pengunjung?) perempuan bernama Mega (25 tahun) berkomentar, "bagi saya ini murni bisnis belaka. Ini bukan soal ideologi".
Ya, ini murni bisnis.
Mari kita pasang dan menikmati atau bahkan mengagumi simbol-simbol faham-faham yang jika dibiarkan hidup kemungkinan besar akan menjadikan kita sendiri sebagai keset, bakiak, alas kaki atau kertas tissue buat cebok bagi mereka (!).
Terakhir, sesuai temanya yaitu perang dunia II, kafe ini juga memasang gambar Josef Staline, pemimpin Uni Sovyet yang perannya selama PDII terkenal terutama saat menginvasi Polandia, menawan 300 ribu warga Polandia dan membantai sekitar 25 ribu di antaranya di Hutan Katyn pada bulan Maret 1940.