"kualitas seorang negarawan ditentukan saat dia mampu memprioritaskan hukum dan peraturan" - Pierre Braff, 1864 "dalam diri seorang negarawan terjadi pertemuan antara sejarah dan seorang manusia yang mampu melampaui dirinya sendiri" - Le Point, 2008
Satu kekecewaan terbesar yang mungkin dirasakan sebagian dari kita saat ini adalah adanya klaim-klaim kemenangan yang dinyatakan atau dideklarasikan oleh kedua kubu calon presiden: Jokowi dan Prabowo. Klain-klaim kedua kubu yang didasarkan pada hasil penghitungan cepat (quick count) berbagai lembaga yang berbeda menunjukan satu hal saja: rendahnya kualitas kedua calon presiden sebagai negarawan. Seperti dua kutipan di atas: seorang negarawan sejati akan memprioritaskan hukum dan peraturan, artinya: menghormati proses pengambilan keputusan yang sudah disetujui dan ditetapkan Undang-Undang. Seorang negarawan sejati juga akan mengalahkan ambisinya untuk menang (melampaui dirinya sendiri) demi tegaknya hukum dan peraturan itu. Negarawan sejati tidak akan melakukan klaim kemenangan sama sekali dan akan meminta pendukungnya paling tidak untuk bersabar menunggu sampai Komite Pemilihan Umum (KPU) menyampaikan hasil resminya tanggal 22 Juli 2014 yang akan datang. Satu tes awal ke-negarawan-an yang nampaknya simpel dan sayangnya kedua capres kita tidak lolos... Salam meletoy.