Mohon tunggu...
Joko Kristiono
Joko Kristiono Mohon Tunggu... Konsultan - Berkah Dalem

Putra Bangsa Kelahiran Semarang. Mencintai keheningan, berusaha terus menerus cinta damai terhadap setiap makluk.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lipat Gandakan Waktu

4 Februari 2019   07:57 Diperbarui: 4 Februari 2019   09:20 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program Keluarga Harapan yang dicanangkan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia sangat bagus. Dengan program tersebut sunggu kita berharap apa yang menjadi goal settingnya dapat tercapai, yakni masyarakan hidup sejahtera lahir dan batin. Saya sebagai pribadi sangat mendukung upaya untuk bangkit dari situasi yang sulit (miskin) dan menggapai bersama hidup yang lebih sejahtera. Progam ini bagus. Mari kita antusias menyambutnya. 

Di sisi lain, jika kita ingin hidup sejahtera, menunggu dan berpangku tangan adalah sesuatu yang saya boleh bilang pantangan. Pantang kita menunggu bantuan saja tanpa upaya dari kita sendiri. Bantuan sebesar apa pun jika kita memiliki mental menunggu saja, selamanya hidup kita tak akan berubah, apalagi cuma berpangku tangan. Jangan harap. 

Lalu dengan Program Keluarga Harapan ini selain kita harus punya inisiatip kita juga harus mau melipat gandakan waktu. Masing dari kita memiliki waktu yabg sama 24 jam dalam sehari. Tidak ada satu pun dari antara kita yang mempunyai waktu 24 lebih 5 menit dalam satu hari. Karna itu, selain waktu yang ada ini kita gunakan dengan maksimal, kita musti gandakan waktu yang kita miliki yang hanya 24 jam dalam sehari ini. Bagaimana caranya? Nah ini pertanyaan yang menandakan kita antusias, ingin tahu. Gimana caranya menggandakan waktu? 

Sebelum ke jawaban bagaimana cara menggadakan waktu, saya akan sebut satu  keajaiban dunia dulu. Candi Borobudur adalah salah satu yang merupakan satu dari beberapa keajaiban dunia. Saya tidak mau ulas Candi Borobudur. Saya hanya mau sebut keajaiban saja. 

Networking atau dengan istilah lain jaringan, adalah juga salah satu keajaiban dunia. Jejaring sosial FB, membuat banyak orang terhubung. Dari belahan dunia, dari tempat yang berbeda bisa saling terhubung. Jika satu hal di share di media sosial ini oleh seseorang, dapat dengan cepat dilihat oleh banyak orang. Karna apa? Karna jaringan, karna networking. 

Jaringan atau networking ini ndak usah ribet kita membayangkannya. Kita bayangkan seorang nelayan yang sedang menjala ikan di sungai atau dilaut. Mana yang lebih cepat mendapat ikan tangkapan: dengan mancing atau dengan menjala. Dengan menjala. Benar. Nah jala inilah media kita untuk  mengimajinasikan fungsi jaringan atau networking. 

Jaringan atau networking, mengandaikan kita masing berbeda dan unik. Ini fakta dan tidak bisa disangkal. Namun dari keberbedaan kita ini, kita sama. Setidak-tidaknya sebenarnya kita memiliki kesamaan salah satunya kita sama ingin hidup sejahtera lahir batin. Kesamaan inilah yang menghubungkan antara kita untuk saling bergandeng tangan, kerja sama dalam satu team. 

Tentu peran seorang leader sangat penting disini. Jika kita bersama maju saling bergandeng tangan dan masing dari kita melakukan hal yang sama, kita dapat memiliki waktu yang banyak dalam sehari untuk mendapatkan rejeki, bisa menjaring rejeki yang lebih banyak. 

Jangan egois, jangan mau menang sendiri, jangan merasa super, jangan sombong dan masih banyak nasehat positif yang bisa membuat kita bisa maju bersama. 

Program Keluarga Harapan jika tidak kita sambut bersama dan hanya segelintir saja yang mau, rasanya sulit untuk benar tercapai goalnya. Lebih baik menggandakan waktu kita dengan membangun jaringan dengan sama berjuang dan pantang mundur serta niat untuk hidup sejahtera lahir batin. 

Jika leader mengatakan maju, semua anggota team maju selesai sudah perkara. Ibarat jaring, begitu tebar dan tarik ikan apapun, berapa pun ukurannya yang ada di depan jaring semua kena. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun