Mohon tunggu...
Joko Kristiono
Joko Kristiono Mohon Tunggu... Konsultan - Berkah Dalem

Putra Bangsa Kelahiran Semarang. Mencintai keheningan, berusaha terus menerus cinta damai terhadap setiap makluk.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Masa Inkubasi HIV AIDS

13 Desember 2015   15:59 Diperbarui: 13 Desember 2015   15:59 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Hari Kamis lalu (10/12/15) saya dan istri berdialog diwaktu senggang sepulang kerja. Topik yang kami dialogkan adalah masa inkubasi. Mulanya, istri pulang kerja cerita, ada bayi baru lahir sudah positif HIV AIDS sementara ibu yang melahirkan dia masih negatif pada saat bersamaan diperiksa HIV AIDS. Menurut saya harusnya sang ibu Positif dulu baru bisa menularkan ke anak yang ada dalam kandungannya. Tetapi saat test, ibu tetap negatif. Aneh sekali saya bilang. Harusnya pada tubuh si ibu  sudah mengandung virus HIV AIDS hanya tidak terdeteksi oleh alat. Saya lalu bilang alat kalian yang salah, sudah jelas ada kog tidak bisa mendeteksi. Harusnya kalau memang sudah ada virus ya positif dunk hasilnya. Sebab sudah jelas-jelas anaknya positif begitu lahir. Lalu istri bilang lagi  ada masa inkubasi. Apa itu masa inkubasi?

Istri saya bilang HIV menular melalui cairan tubuh, seperti air mani, ASI, maupun transfusi darah. Untuk dapat terdeteksi oleh alat dibutuhkan waktu yang cukup lama. Tanda-tandanya setelah tubuh termanifestasi oleh virus HIV, tubuh menjadi lebih rentan terhadap penyakit karena virus menyerang sistem kekebalan tubuh. HIV menyerang sistem kekebalan tubuh dengan menjadi partikel bebas dan sebagai virus dalam sel, sehingga sulit bagi tubuh untuk melawan tanpa bantuan. Virus HIV tidak memiliki pola genetik atau target yang spesifik, maka saat-saat awal sulit mendeteksi keberadaannya. Virus ini hidup dengan masa inkubasi dapat bersembunyi di dalam tubuh dari 2 sampai 4 minggu. Tahap infeksi akut berlangsung hampir sebulan. Nah itulah yang membuat saya ngeyel. Pasalnya bayi lahir setelah 9 bulan 10 hari. Artinya lebih dari masa inkubasi yang dibutuhkan alat untuk mendeteksi keberadaannya. 

Lalu dialog kami lanjutkan dengan soal transfusi darah. Berarti bahaya bagi orang yang mendapat transfusi darah dari orang lain. Karena mungkin saat di tes sebelum disumbangkan masih negatif, tetapi sebenarnya sudah ada hanya masih dalam masa inkubasi tadi. Saya tetap ngotot harusnya kalau memang sudah ada virus, harusnya bisa terdeteksi. Berarti alatnya yang masih harus ditingkatkan kemampuannya. 

Wal hasil dialog kami sore itu, sampai di tingginya pengidap penyakit HIV AIDS di Batam. Ada beberapa kawan dekat kami yang sudah mengidap penyakit ini. Penyakitnya yang harus dijauhi, tetapi kawan-kawan ini yang tidak boleh ditinggalkan. Mereka kawan kami. Mereka membutuhkan perhatian dan dukungan agar tetap bertahan menjalani masa-masa sulit sampai titik akhir. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun